Minggu, 10 Januari 2016

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT.KIANI KERTAS TAHUN 2013 (RENGGA SUKMA HARTONO - B200120368)

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN  PADA PT.KIANI KERTAS TAHUN 2013


Description: D:\UMS-Surakarta.png

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi Tugas Akhir Semester Pengauditan Manajemen


Disusun oleh :
RENGGA SUKMA HARTONO
B200120368

PROGAM STUDI AKUNTANSI
FALKUTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
            Salah satu penting yang menetukan hidup dan mati perusahaan adalah keuangan perusahaan. Seluruh aktivitas perusahaan dalam sudut pandang keuangan terbagi dalam dua kelompok besar : penggunaan dana dan penghasilan dana. Ketika perusahaan begitu bersemangat dalam menghasilkan aliran dana, maka perusahaan dikatakan mengalami kesulitan keuangan (financial distress). Kesulitan keuangan jika tidak ditangani dengan baik dapat memaksa pemilik untuk menambah setoran dana kedalam perusahaan atau malah merelakan peran penting yang sangat perlu untuk dicermati oleh para penanggung resiko perusahaan. Melalui manajemen keuangan yang baik diharapkan perusahaan dapat meningkatkan kinerja keuangannya dalam setiap kondisi ekonomi.
            Planning ( perencanaan ) merupakan kunci sukses bagi manajer keuangan dalam menjalankan fungsingnya. Perencanaan keuangan merumuskan metode yang akan digunakan dalam mencapai tujuan keuangan perusahaan. Perencanaan keuangan memiliki aspek jangka pendek dan aspek jangka panjang. Jangka pendek dalam prakteknya berkisar dalam kurun waktu kurang dari 12 bulan. Sementara aspek jangka panjang dapat mencapai waktu tiga puluh tahun.
            Kinerja keuangan suatu perusahaan dapet diartikan sebagai prospek atau masa depan, pertumbuhan dan potensi perkembangan yang baik bagi perusahaan. Informasi kinerja keuangan diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi, yang memungkinkan dikendalikan di masa depan dan untuk memprediksi kapasitas produksi dari sumber daya yang ada (Barlian, 2003).
            PT. Kiani Kertas adalah salah satu perusahaan yang bergerak di dalam bidang pembuatan kertas setengah jadi , yang beralamatkan di JL. Jend. Gatot Subroto Kav 71-73, lantai 9-10 Menara Bidakara, Jakarta 12870.
            Perusahaan yang memperkejakan karyawan sebanyak 1.500 mengamalami kesulitan dalam pembayaran gaji karyawan selama lima bulan. Penunggakan gaji karyawan di sebabkan karena kondisi keuangan perusahaan dalam kondisi kritis. Di mana perusahaan pada setiap bulan harus membayar gaji sekitar Rp 13 Miliar. Berdasarkan pada data Sierlando tahun 2002, PT. Kiani Kertas memiliki total aset US$ 788,4 juta. Itu terdiri dari atas US$ 749,68 juta aset berupa pabrik dan US$ 38,76 juta non pabrik.

Data kurator kepailitan menunjukkan bahwa hutang perusahaan terdiri dari :
1.      Rp 7,94 Trilyun kepada kreditur separatis ( kreditur utama atau pemegang jaminan kebendaan atau asset, prioritas mendapatkan pembayaran penjualatan kepailitan ).
2.      Rp 5,6 Trilyun kepada kreditur konkuren yang diakui.
3.      Rp 734 Milyar kepada kreditur konkuren yang diakui semnetara.
Kreidtor konkuren adalah kreiditor yang tidak dijamin dengan aset perseroan. Adapun kreditor separatis sebaliknya. Kreditor separatis di antaranya Boshendal Investment Ltd, Langasss Offshore Inc, JP Morgan Europe Ltd, PT Binssrtha Parama, PT Sucorinvest Central Gani, Credit Suisse Internasional, dan PT Dhanawibawa Arthacemerlang.
Landasan Teoritis
            Pengertian Laporan Keuangan
            Berbicara tentang laporan keuangan, maka akan terlintas dalam pikiran sebah daftar yang berisikan angka-angka tentang kekayaan suatu perusahaan dan ringkasan hasil aktifitas operasional perusahaan selama satu periode yang disusun secara sistematis oleh bagian keuangan perusahaan.
            Laporan keuangan adalah hasil akhir dari sebuah siklus akuntasi pada setiap akhir periodenya, yang dimulai dari proses pengidentifikasian dan pengukuran data yang relevan, pencatatan transaksi dengan mengklasifikasikan setiap data sampai pemprosesan data yang menghasilkan laporan keuangan sebagai informasi akuntansi. Laporan keuangan juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara perusahaan sebagai satu kesatuan usaha dengan para pemilik dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
            Menurut Ikatan Akutansi Indonesia laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi Neraca, Laporan Laba/Rugi, Laporan Perubahan Posisi Keuangan (dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya sebagai Laporan Arus Kas atau Arus Dana, catatan dan laporan lainnya serta materi penjelasan ) yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut (IAI, 1994).
            Neraca menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu, umumnya pada akhir tahun saat penutupan buku, dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun kalender, sehingga neraca sering disebut balance sheet. Neraca tidak memberikan informasi nilai perusahaan secara langsung, tetapi informasi tersebut bisa dilihat dengan mempelajari neraca digabung dengan laporan keuangan lain.
Secara spesifik neraca dimaksudkan membantu pihak eksternal untuk manganlisis :
1)      Likuiditas perusahaan
2)      Fleksibilitas keuangan
3)      Kemampuan operasional dan
4)      Kemampuan menghasilkan pendapatan selama periode tertentu.
Dalam penyajiannya neraca diklasifikasikan pada tiga kelompok besar yaitu aset, hutang dan modal sendiri. Klasifikasi yang bisa dijumpai untuk perusahaan akan nampak seperti berikut ini :
1.      Aktiva / asset
a.       Aktiva lancar
a.       Investasi jangka panjang
b.      Bangunan, pabrik, dan peralatan
c.       Aktiva tidak berwujud
d.      Aktiva lainnya
2.      Hutang
a.       Hutang lancar
b.      Hutang jangka panjang
c.       Hutang lainnya
3.      Modal Saham
a.       Modal saham disetor
-          Saham nominal
-          Agio atau ( capital surplus )
a.       Laba ditahan
b.      Modal lainnya
Laporan Laba/Rugi memperhatikan hasil yang diperoleh dari penjualan barang atau jasa dan biaya-biaya yang timbul dalam proses pencapaian hasil tersebut, singkatnya Laporan Laba/Rugi merupakan ringkasan yang logis dari penghasilan dan dalam laporan Laba/Rugi : 1) pendapatan operasional 2) beban operasional dan 3) laba/rugi ( gain or loss ). Umumnya periode akuntansi berakhir pada 31 Desember sesuia dengan tahun kalender. Namun, perusahaan tertentu menuntaskan periode akuntansinya di bulan lain, dengan pertimbangan pada bulan tersebut perusahaan berada dalam posisi terbaiknya. Swalayan besar lebih senang mengakhiri periode akuntansinya di bulan Januari atau Februari, karena pada bulan ini setelah konsuen liburan dan belanja akhir tahun perusahaan memiliki banyak uang dan persediaan rendah.
            Laporan Bagian Laba Ditahan digunakan untuk perusahaan yang berbentuk perseroan yang menunjukkan suatu perubahan besarnya bagian laba ditahan selama jangka waktu tertentu. Untuk perusahaan perseorangan dan persekutuan menggunakan Laporan Modal Sendiri. Laporan ini memuat perubahan besarnya modal pemelik selema periode tertentu. Isi laporan laba/rugi biasanya mencakup elemen-elemen seperti berikut :
1.      Pendapatan Operasional Perusahaan
a.       Penjualan ( bersih )
b.      Harga Pokok Penjualan
c.       Biaya Operasional
d.      Pendapatan dan Biaya lainnya
e.       Biaya Pajak yang berkaitan dengan operasi perusahaan
2.      Hasil dari Operasi yang dihentikan
a.       Pendapatan ( rugi ) dari operasi perusahaan yang dihentikan ( bersih pajak )
b.      Untung (rugi ) yang berkaitan dengan pelepasan lini bisnis yang dihentikan ( bersih   pajak)
3.      Item-item luar biasa
4.      Efek kumulatif perubahan prinsip akuntansi
5.      Laba bersih
6.      Laba perlembar Saham ( Hanafi & Halim : 2005 )
Sedangkan Laporan Perubahan Posisi Keuangan memperlihatkan aliran modal kerja selama periode tertentu, meliputi sumber dan penggunaan modal kerja atau alasan-alasan lain yang menyebabkan perubahan modal perusahaan selama jangka waktu tertentu ( Jumingan, 2005 ).
           

Tujuan Laporan Keuangan
            laporan keuangan sebagai hasil akhir dari proses akuntansi merupakan mediakomunikasi yang ditunjukan kepada berbagai kelompok pemakai sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan ekonomis. melalui laporan keuangan akan dapat diketahui bagaimana kinerja perusahaan pada suatu periode tertentu karena melalui laporan keuangan akan memberikan informasi mengenai profitabilitas, resiko, timing aliran kas yang kesemuanya akan mempengaruhi harapan-harapan pihak-pihak yang berkepentingan. Harapan tersebut pada giliran selanjutnya akan mempengaruhi nilai perusahaan ( Hanafi & Halim : 2005 )
            Sedangkan menurut Ikatan Akuntasi Indonesia tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ( IAI, 1994 ). Namun demikian laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan hanya menyediakan informasi yang bersifat historis, artinya laporan keuangan berisi ringkasan kejadian yang terjadi pada periode sebelumnya.
            Secara umum sumbangan laporan keuangan dalam hal penyampaian informasi bisa ditingkatkan apabila laporan :
1.      Memberikan informasi mengenai prestasi operasional terpisah dari aspek lain yang berkaitandengan prestasi perusahaan.
2.      Menyajikan hasil dari aktivitas atau kejadian tertentu yang signifikan untuk memprediksi jumlah, waktu ( timming ), ketidakpastian aliran kas dan pendapatan dimasa mendatang.
3.      Memberikan informasi yang bermanfaat untuk menilai return on investement suatu perusahaan.
4.      Memberikan umpan balik ( feed back ) ke pemakai laporan keuangan sebagai evaluasi prediksi terhadap pendapatan dan komponennya yang dilakukan sebelumnya.
5.      Memberikan informasi untuk membantu menaksir biaya untuk menjaga kemampuan operasional perusahaan.
6.      Menyajikan informasi mengenai seberapa besar efektif manajemen telah melakukan keawajibannya yang berkaitan dengan penggunaan sumberdaya ekonmi perusahaan ( Hanafi & Halim, 2005 ).
Sebuah laporan keuangan haruslah memenuhi beberapa syarat yang menunjukkan kualitas dari laporan keuangan agar dapat bermanfaat optimal bagi pemakai. Syarat-syarat yang harus dipenuhi antara lain dapat dipahami dengan mudah oleh pemakai, informasi yang diberikan relevan untuk memnuhi kebutuhan pemakai, andal dan dapat diperbandingkan antar periode atau antar perusahaan untuk mengidentifikasi, mengavaluasi pisis dan kinerja keuangan perusahaan.
Pemakai laporan keuangan dapat menginterpretasikan laporan keuangan yang bersifat historis ini menurut kebutuhannya. Di antara pemakai informasi laporan euangan adalah investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditur usaha lainnya, pelanggan, pemerintah dan masyaraakat.
Investor berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan investasi yang dilakukan, yang paling menarik tentu saja perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan yang tinggi, tetapi mempunyai tingkat risiko yang rendah. Karyawan berkepentingan pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan untuk memastikan apakah perusahaan akan dimasuki tersebut mempunyai prospek keuangan yang bagus. Pemberi pinjaman berkepentingan pada informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta tabungannya dapat dibayar perusahaan pada saat jatuh tempo. Pemasok dan kreditur usaha lainnya, berkepentingan terhadap informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dapat dibayar ( Lukfiaman, 2006 ).

Pengertian Pailit
 Istilah “pailit” dijumpai dalam perbendaharaan bahasa Belanda, Perancis, Latin dan Inggris. Dalam bahasa Perancis, istilah “failite” artinya pemogokan atau kemacetan dalam melakukan pembayaran. Orang yang mogok atau macet atau berhenti membayar hutangnya disebut dengan Le falli. Di dalam bahasa Belanda dipergunakan istilah faillit yang mempunyai arti ganda yaitu sebagai kata benda dan kata sifat. Sedangkan dalam bahasa Inggris dipergunakan istilah to fail, dan di dalam bahasa Latin dipergunakan istilah failire. Di negara-negara yang berbahasa Inggris, untuk pengertian pailit dan kepailitan dipergunakan istilah “bankrupt” dan “bankruptcy”.
Kebangkrutan sebagai suatu kegagalan yang terjadi pada sebuah perusahaan didefinisikan dalam beberapa pengertian menurut Martin dalam Fahkrurozie (2007:15) yaitu:
1.      Kegagalan Ekonomi (Economic Distressed)
Kegagalan dalam ekonomi artinya bahwa perusahaan kehilangan uang atau pendapatan perusahaan tidak mampu menutupi biayanya sendiri, ini berarti tingkat labanya lebih kecil dari biaya modal atau nilai sekarang dari arus kas perusahaan lebih kecil dari kewajiban. Kegagalan terjadi bila arus kas sebenarnya dari perusahaan tersebut jauh dibawah arus kas yang diharapkan.
2.      Kegagalan keuangan (Financial Distressed)
Pengertian financial distressed mempunyai makna kesulitan dana baik dalam arti dana dalam pengertian kas atau dalam pengertian modal kerja. Sebagai asset liability management sangat berperan dalam pengaturan untuk menjaga agar tidak terkena financial distressed. Kebangkrutan akan cepat terjadi pada perusahaan yang berada di Negara yang sedang mengalami kesulitan ekonomi, karena kesulitan 6ekonomi akan memicu semakin cepatnya kebangkrutan perusahaan yang mungkin tadinya sudah sakit kemudian semakin sakit dan bangkrut.
Menurut Hanafi (2009, h. 262), kesulitan keuangan jangka pendek bersifat sementara dan belum begitu parah. Tetapi kesulitan semacam itu apabila tidak ditangani bisa berkembang menjadi kesulitan tidak solvabel (hutang lebih besar dibanding aset). Kalau tidak solvabel, perusahaan bisa dilikuidasi atau direorganisasi. Likuidasi dipilih apabila nilai likuidasi lebih besar dibandingkan dengan nilai perusahaan kalau diteruskan. Reorganisasi dipilih kalau perusahaan masih menunjukan prospek dan dengan demikian nilai perusahaan kalau diteruskan lebih besar dibandingkan nilai perusahaan kalau dilikuidasi.
Menurut Toto (2011:332), kebangkrutan (bankcruptcy) merupakan kondisi dimana perusahaan tidak mampu lagi untuk melunasi kewajibannya. Kondisi ini biasanya tidak muncul begitu saja di perusahaan, ada indikasi awal dari perusahaan tersebut yang biasanya dapat dikenali lebih dini kalau laporan keuangan dianalisis secara lebih cermat dengan suatu cara tertentu. Rasio keuangan dapat digunakan sebagai indikasi adanya kebangkrutan di perusahaan.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut, bahwa kebangkrutan merupakan kondisi perusahaan yang tidak sehat dalam melanjutkan usahanya dikarenakan ketidakmampuan dalam bersaing sehingga mengakibatkan penurunan profitabilitas.
Kinerja Keuangan
            Kinerja keuangan diproksikan dengan menggunakan return on asset  (ROA), return on equty (ROE), Earning per share (EPS). Laporan tahunan merupakan salah satu sumber informasi guna mendapatkan gambaran kinerja perusahaan. Informasi ini diberikan oleh pihak manajemen perusahaan kepada shareholder. Kinerja manajemen memiliki dampak terhadap likuiditas dan volatilitas dalam melakukan investasi. Fauzi (2007) menyatakan bahwa pengukuran kinerja keuangan didasarkan pada pemikiran bahwa mengukur dapat menunjukkan suatu entitas kinerja yang tidak terpengaruh oleh perbedaaan ukuran perusahaan.
            Analisis rasio keuangan menunjukkan pola hubungan atau perimbangan antara rekening atau pos tertentu dengan rekening atau pos lainnya di dalam laporan keuangan. Analisis ini lebih menggambarkan posisi keuangan terutama apabila angka rasio yang diperhitungkan kemudian diperbandingkan dengan angka rasio pembandingan yang digunakan sebagai standar (Warsono, 2003).
            Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diartikan sebagai prospek atau masa dean, pertumbuhan dan potensi perkembangan yang baik bagi perusahaan. Informasi kinerja keuangan diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi, yang mungkin dikendalikan di masa depan untuk memprediksi kapasitas produksi dari sumber yang ada (Barlian, 2003). Dengan mengetahui kelemahan-kelemahan yang dimiliki perusahaan, dapat diusahkan penyusunan rencana yang lebih baik demi memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut.
           
PEMBAHASAN
Penyebab Pailit
            Menurut Suyadi, Ketua DPC SBSI Berau Kaltim, sebelum diambil alih oleh Prabowo, kondisi PT. Kiani sangat sehat. Pabrik berjalan dengan baik, karyawan sejahtera, penduduk sekitar yang memiliki pohon diuntungkan juga dengan menyuplai ke PT. Kiani Kertas. Sebelum diambil alih oleh Prabowo, perusahaan itu sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan berhasil meningkatkan taraf perekonomian di Berau.
            Perusahaan ini diambil alih oleh BPPN terkait penyelesaian hutang Bank Umum Nasional milik Bob Hassan senilai Rp 8,9 Trilyun. Berarti dalam hitungannya ketika itu tentu nilai PT. Kiani Kertas senilai Rp 8,9 Trilyun. Tahun 2002, BPPN menawarkan kepada perusahaan milik Prabowo Subianto, PT. Voyala,  yang kemudian membeli semua saham PT. Kiani senilai Rp 7,1 Trilyun. Dari nilai tersebut, US$ 230 juta (sekitar Rp 2,3 Trilyun) merupakan kredit dari Bank Mandiri. Tetapi kemudian PT. Kiani terjerat dalam kredit macet tidak mampu membayar hutangnya ke Bank Mandiri.
            Pada tahun 2005, Prabowo dipanggil oleh Kejagung sebagai saksi penyaluran kredit dari Bank Mandiri  ke PT. Kiani Kertas, karena ada temuan dari Kejagung dan BPK terdapat perbuatan melawan hukum dalam penyaluran kredit Rp 1,89 Trilyun yang berpotensi menimbulkan kerugian negara. Tetapi tahun 2011, kasus ini di SP3kan oleh Kejagung.
Penyelamat Prabowo dalam masalah kredit macet PT. Kiani Kertas adalah Hasyim Joyohadikusumo, yang pada tahun 2007 menyetorkan uang ke Bank Mandiri senilai US$ 50 juta, sehingga PT. Kiani bisa melakukan restrukturisasi hutang. Pada tahun 2011, PT. Kiani digugat pailit ke PN Jakpus karena tidak mampu membayar hutang dengan no register perkara 31/Pailit/2011/PN Niaga Jakpus.

Data kurator kepailitan menunjukkan bahwa hutang perusahaan terdiri dari:
1.      Rp 7,94 Trilyun kepada kreditur separatis (kreditur utama atau pemegang jaminan kebendaan atau asset, prioritas mendapatkan pembayaran penjualatan kepailitan)
2.      Rp 5,6 Trilyun kepada kreditur konkuren yang diakui
3.      Rp 734 milyar kepada kreditur konkuren yang diakui sementara.
Kreditor konkuren adalah kreditor yang tidak dijamin dengan aset perseroan. Adapun kreditor separatis sebaliknya. Kreditor separatis di antaranya Boshendal Investment Ltd, Langass Offshore Inc, JP Morgan Europe Ltd, PT Binaartha Parama, PT Sucorinvest Central Gani, Credit Suisse Internasional, dan PT Dhanawibawa Arthacemerlang.
















KESIMPULAN
            Terkait hasil-hasil yang telah dibahas sebelumnya, direkomendasikan beberapa hal yang dapat berguna sebagai bahan pertimbangan peningkatan kinerja keuangan perusahaan di masa datang.
PT.Kiani Kertas direkomendasikan untuk memperbaiki sistem pembayaran atau syarat-syarat kredit yang diterapkan, sehingga akan mampu menekan atau menurunkan jumlah hari untuk mengubah pemasukan kas lebih baik.
            Dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk melunasi utang yang disebabkan oleh PT.Kiani Kertas karena kebanyakan hutang jangka panjang yang mengakibatkan penunggakan pembayaran gaji yang akan di terima oleh karyawan PT. Kertas Nusantara sekitar 1.500 orang.
            Perusahaan diwajibkan untuk meningkat investor guna memperbaiki modal perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan jangka panjang. Dimana Perusahaan membutuhkan posisi keuangan yang stabil. Dan sekitar 89 % atau 120 kreditur dari 143 setuju memberikan perpanjangan masa pembayaran hutang. Keputusan ini diambil dari hasil rapat pemungatan suara yang diadakan untuk memutuskan atau menolak proposal perpanjangan hutang. Perpanjangan masa pemabayaran terhitung mulai 2013, selama 15 tahun untuk kreditur separatis dan 20 tahun untuk kreditur konkuren.









DAFTAR PUSTAKA

Afriyeni, Endang & Wira Variyetmi. 2008. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Likuditas Saham pada Industri Otomotif Di Bursa Efek Jakarta ( penelitian ).
Barlian, R.S. 2003. Manajemen keuangan. Edisi Kelima. Cetakan Kedua. Yogyakarta : Literata Lintas Media.
Fauzi, Hasan. 2004. Identifying and Analyzing The Level of Peratices of Company’s Social Responbility in Improving Financila Performances. Jurnal Bisnis & Manajemen. Vol. 4, No. 2 : 150 – 170.
Hanafi, Mamduh & Halim Abdul. 2005. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Kedua, Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
IBK. Bayangkara.2008. Audit Manajemen:Prosedur dan Implementasi. Jakarta:Salemba Empat.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 1999. Sistem Akuntasi Keuangan. Buku 1, Jakarta : Salemba Empat.
Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Bumi Aksara.
Keown, J Arthur, Scott Jr, David F, Martin, John D, Petty, J. William. 2001. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Terjemahan Chearul D. Djakman. Buku 1, Edisi Ketujuh, Jakarta : Salemba Empat.
Lukviarman, Niki. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Padang : Andalas Universitas Press.
Munawir S. 1990. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat, Yogyakarta : Liberty.
Orniati, Yuli. 2009. Laporan Keuangan sebagai Alat Untuk Menilai Kinerja Keuangan. Jurnal Ekonomi Bisnis.
Siagian, P.Sondang.2001. Audit Manajemen. Jakarta:Bumi Aksara.
Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jilid Pertama. Edisi Ketiga. Malang : Bayumedia Publishing.
Weston, J. Fred & Copeland, E. thomas. 1991. Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan, Jilid 1, Jakarta : Erlangga.
Wild, J.J.,dan Robert, F.H. 2005. Analisis laporan Keuangan. Edisi Kedelapan. Jakarta : Salemba Empat.


3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Nama saya adalah Cynthia Johnson. kita hipotek, pinjaman rumah, kredit mobil, pinjaman Hotel, tawaran komersial Umum Mr John Carlson, orang harus memperbarui semua situasi keuangan di dunia / perusahaan untuk membantu mereka yang terdaftar pemberi pinjaman uang pinjaman pribadi, kredit konstruksi, rendah suku bunga 2% dll kredit modal, pinjaman usaha dan pinjaman kredit buruk bekerja, Memulai. Kami membiayai proyek di tangan dan perusahaan Anda / mitra dan saya juga ingin menawarkan pinjaman pribadi untuk klien mereka. hubungi kami melalui e-mail untuk informasi lebih lanjut: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com

    BalasHapus
  3. KABAR BAIK!!!

    Nama saya Mia. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial, dan putus asa, saya telah penipuan oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 Juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dengan tingkat bunga hanya 2%.

    Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya diterapkan untuk dikirim langsung ke rekening saya tanpa penundaan. Karena saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan menghubungi dia melalui email: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan oleh kasih karunia Allah dia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.

    Anda juga dapat menghubungi saya di email saya ladymia383@gmail.com dan kehilangan Sety saya diperkenalkan dan diberitahu tentang Ibu Cynthia Dia juga mendapat pinjaman baru dari Ibu Cynthia Anda juga dapat menghubungi dia melalui email-nya: arissetymin@gmail.com sekarang, semua yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya yang saya kirim langsung ke rekening bulanan.

    BalasHapus