Sabtu, 09 Januari 2016

AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI SARANA MEMPERBAIKI KINERJA BUMN (TEGUH AFIANTORO B200120373 PM KELAS D)

AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI SARANA MEMPERBAIKI KINERJA BUMN




PENDAHULUAN

Latar Belakang

    Indonesia merupakan negara kepualauan yang dua pertiganya wilayah adalah perairan dan terletak strategis karena berada di rute perdagangan. Oleh karena itu pelabuhan menjadi faktor penting bagi perusahan untuk menjalankan roda perekonomian berupa pengiriman barang baku perusahaan atau mengirim produk perusahaan ke konsumen   
            Modern auditing saat ini penekananya lebih pada pemeriksaan internal yangdigunakan untuk mengevaluasi efisiensi organisasi secara keseluruhan. Hal ini dilakukan secermat mungkin untuk agar area area kelemahan bisa diidentifikasi,untuk kemudian hari ditunjukan kepada manajemen, dan selanjutnya ditawarkan rekomendasi untuk mempercepat proses perkembangan manajemen. Manajemen audit merupakan konsep yang digunakan dalam mengatasi suatu permasalahn diperusahaan. Manajeme audit digunakan untuk memastikan sberapa baik manajemen, baik dalam hubungan eksternal dengan pihak luar maupun efisiensi internal (Maulana Yusuf : 2014)
            Pelindo II merupakan salah satu badan usaha milk negara (BUMN) yang bergerak dibidang jasa pelabuhan bongkar muat peti kemas di Indonesia yang mempunyai fasilitas memadai. Pelindo II sedang diterpa kasus dwilling time atau lamanya waktu inap barang, kejadian dwileeng time ini di sengaja dilakukan pihak jajaran direktur untuk memainkan berapa lama waktu inap yang dibutuhkan, disamping banyaknya urusan administrasi yang membuat waktu dwelling time menjadi lebih lama
            Lama tidaknya proses bongkar muat di Pelindo II menjadi trick direktur atau pihak Pelabuhan untuk mendapatkan keuntungan yang berlebih dari lamanya waktu inap,  karena setiap barang yang di inapkan memerlukan biaya, adanya dwilleng time membuat kegiatan produksi perusahaan terganggu dan perusahaan mengalami kerugian
      



PEMBAHASAN
Landasan Teori

Audit menurut Arens (2003) Adalah suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi
Audit manajemen menurut Rivai (2004:1038), Audit manajemen merupakan Suatu penilaian yang dilaksanakan secara sistematis dan independen, berorientasi ke masa depan terhadap kebijakan yang dilakukan oleh manajemen dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas melalui perbaikan
Audit Manajemen  menurut Amin Widjaja Tunggal (2012:25) Audit manajemen sebagai suatu bentuk pemeriksaan, penekananya adalah proses manajemen,khususnya prosedur untuk perencanaan

TAHAP – TAHAP AUDIT MANAJEMEN

      Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam audit manajemen. Secara garis besar dapat dikelompokan menjadi lima. Menurut Bhayangkara (2008) yang menyebutkan lima tahapan tahapan audit manajemen yaitu :
1.      Audit pendahuluan
2.      Review dan pengujian pengendalian manajemen
3.      Audit terinci
4.      Audit lanjutan
5.      Pelaporan

TUJUAN UDIT MANAJEMEN

 Harahap (1991:275) Audit Manajemen bertujuan untuk memeriksa dan menilai operasi perusahaan serta prosedur pelaksanaanya. Juga menyangkut pemberian informasi kepada manajemen tentang masalah masalah operasi yang diperlukan untuk melalukan koreksi demi peningkatan penghematan dan produktivitas


PRINSIP DASAR AUDIT MANAJEMEN

1.      Audit dititik beratkan pada objek audit yang berpeluang dapat diperbaiki. Prinsip ini mengarahkan audit pada berbgai kelemahan manajemen baik dalam bentuk operasional yang berjalan tidak efisien dan pencapaian tujuan yang tidak efektif mampu kegagalan prusahaan dalam menerapkan berbagai ketentuan dan peraturan serta kebijakan yang ditetapkan
2.      Prasyarat penilaian terhadap kegiatan objek audit
3.      Pengungkapan dalam laporan mengenai temuan temuan yang bersifat positif memberikan penilaian objektif terhadap objek yang diaudit
4.      Identifikasi individu individu yang bertanggung jawab atas kekurangan kekurangan yang terjadi

STANDAR AUDIT MANAJEMEN

            Menurut Bhayangkara (2010:25-26) standar yang dapat digunakan dalam audit manajemen adalah
1.      Undang undang yang berlaku
2.      Kebijakan kebijakan yang ditetapkan dalam objek audit
3.      Norma yang sudah mendapat pengakuan secara umum
4.      Kriteria yang digunakan pada objek audit sejenis

RUANG LINGKUP

Audit manajemen ini mempunyai ruang lingkup diantaranya
1.      Kriteria efektivitas, efisiensi yang digunakan sebagai asersi suatu standar sehingga standar dapat diberlakukan guna mengurangi resiko yang ada. Keefektifitasan dan efisiensi suatu perusahaan hendaknya juga melihat dari keamanan para pekerja
2.      Causes sebagai asersi suatu tindakan, hal ini menjadi tindakan yang serius pada kasus ini, perusahaan kurang memperhatikan keselamatan para pegawai sehinga diperlukan inspeksi dengan mendeteksi risiko dengan cara mengawasi para perangkat kerja
3.      Efek sebagai asersi atas hasil suatu tindakan, dengan memberlakukan standar dapat mengurangi kecelakaan kerja bagi para pekerja serta memperbaiki risiko, masalah pelanggaran


OBJEK PENELITIAN

PT Pelabuhan Indonesia II merupakan salah satu Badan Usaha Milik negara yang bergerak di bidang jasa pelabuhan

Jenis                            BUMN
Industri/Jasa                Jasa Kepelabuhan
Didiriakan                   1992
Kantor Pusat               Jakarta, Indonesia
Daerah Layanan          DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Sumatera bagian tengah dan Selatan, Kalimantan Barat
Direktur                      R J Lino
Pemilik                        Pemerintah Indonesia



Bidang usaha Pelindo II meliputi penyediaan dan pengusaha
1.      Perariran dan kolam pelabuhan untuk lalu lintas pelayaran dan tempat kapal berlabuh
2.      Fasilitas untuk kapal bertambat serta melakukan bongkar muat barang dan hewan
3.      Fasilitas pergudangan dan lapangan penumpukan
4.      Terminal penumpang untuk pelayanan embakarsi dan penumpang kapal laut

KASUS PELINDO II

Sumber refrensi KOMPAS

Pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Logistik Indonesiamenyambut baik sikap tegas Presiden Jokowi yang telah menegur keras menteri terkait yang bertanggung jawab dwelling timeyang lama. Namun para pengusaha juga menginginkan Jokowi mengungkap ketidakbecusan Dirut Pelindo II RJ Lino dalam mengoperasiak Tanjung Priok
Menurut ketua Ali Zaly Masita, persoalan lamanya dwelling time di pelabuhan merupakan masalah, yang sudah mengakar. Terhitung sudah dua kali ganti pemerintahan, persoalan tersebut masih belum terselesikan. Oleh karena itu, pihaknya memandang PT Pelindo merupakan akardari persoalan tersebut
Zaldy yang mewakili para pengusaha logistik juga memandang, Pelindo II hanya mengejar keuntungan semata tanpa meningkatkan kualitas pelayanan. Padahal sudah semestinya Pelindo ii sebagai BUMN melayani masyarakat dan pihak swasta
Jika ditemukan adanya ketidakbecusan R J Lino dalam menjalankan tugasnya, Zaldy mewakili pengusaha logistik meminta Jokowi untuk mencopot pejabat Pelindo II dan menggantinya

KERUGIAN DWELLING TIME

1.      Kerugian terhadap aspek hukum, ini menimbulkan pemerasan oleh birokrat kepada pengusaha, penyuapan oleh pengusaha kepada birokrat dan penyalahgunaan jabatan oleh pejabat yang berimbas pada korupsi
2.      Industri berorientasi ekspor menghadapi ketidakpastian karena keterlambatan akibatnya mengurangi daya saing produk Indonesia di luar negeri
3.      Mengurangi kegiatan produksi perusahaan karena bahan baku produksi masih tertaan di pelabuhan
4.      Hambatan dan kemacetan di pelabuhan mendongkrak biaya tinggi bagi usaha domestik san pada akhirnya merupakan harga yang dibayar oleh konsumen. Persoalan lainnya indonesia belum memberikan otoritas penuh pada kepala otoritas

Peran Audit Terhadap Isu Dwelling Time Pelindo II

Dalam memperbaiki kinerja pelindo II maka dibutuhkan auditor internal yang berasal dari dalam perusahaan maupun ari pihak luar perusahaan
Tujuan utama dari pengendalian audit manajemen adalah mencapai efektifitas dan efisiensi kinerja manajemen dalam perusahaan, artinya pengukuran prestasi pelaksanaan kinerja manajemen adalah dengan membandingkan hasil kepatuhan manejemn yang sesungguhnya dengan suatu tolak ukur yang telah ditetapkan untuk mencapai efektifitas dalam kepatuhan manajemen

Untuk mencapai tujuan tersebut, auditor harus melakukan kegiatan – kegiatan sebagai berikut

1.      Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapandari sistem pengendalian manajemen
2.      Memastikan ketaatan terhadap kebijakan rencana dan prosedur yang telah ditetapkan oleh maajemen maupun pemerintah
3.      Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggungjawabkan dan dilindungi dari kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian, kecurangan oleh pihak manajemen
4.  Memeriksa jajaran direktur maupun manajemen terhadap penyalahgunaan wewenang dalam memperkaya diri sendiri
5.   Menilai mutu pekerjaa setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh manajemen kepada karyawan
6.      Memastikan tidak ada penyalahgunaan anggaran

Solusi Mengatasi Dwiling Time

1.      Faktor prasarana ini harus dibenahi, stakholder harus menyediakan tempat penampungan tersendiri agar tidak semakin menumpuk dipelabuhan
2.      Mengaudit jajaran direktur sampai karyawan di pelabuhan
3.      Menghilangkan budaya pungutan liar diluar prosedur
4.      Menyederhanakan regulasi dan membangun sistem pengendalian intern yang baik


KESIMPULAN

Audit manajemen merupakan suatu proses sistematik terhadap kegiatan operasi, termasuk kebijakn dan prosedur yang telah ditentukan oleh perusahaan untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti secra objektif serta untuk mengetahui apakah operasi terra efisien, efektif dan ekonomis
Dwelling time merupak proses lamanya bongkar muat suatu barang di pelabuhan yang dikarenakan adanya penyalahgunaan wewenang berupa pungutan liar maupun kurangnya fasilitas yang memadai
Audit manajemen berperan penting dalam memperbaiki kegiatan operasional dengan mengawasi setiap kegiatan yang dilakukan agar sesuai dengan prosedur dan mengawasi jajaran direktur agar bekerja sesuai prosedur dan tanggung jawabnya tidak ada penyalahgunaan wewenang


DAFTAR PUSTAKA

Istanti, Enny. 2013. Audit Manajemen dan Penilaian Kinerja Pemasaran. Jurnal WIGA Vol.3 No.1
Yusuf, Maulana. 2014. Audit Manajemen. Majalah Bisnis dan Iptek. Vol. 7 No. 2, Oktober 2014
Victor, Radiant. 2005. Pelaksanaan Kontrol Dan Audit Sistem Informasi Pada Organisasi. Jurnal informatika UKM Vol.1 No.1
KOMPAS
Bayangkara, IBK. 2008. Audit Manajemen Prosedur dan Impelentasi. Salemba Empat : Jakarta
Bayangkara, IBK, 2010. Audit Manajemen Prosedur dan Implemetasi. Salemba Empat: Surabaya
Hariyanto, Resa. Audit Manajemen Sebagai Sarana Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia
Zukhri, Anjuman.2010. apan Audit Manajemen Keuangan Pada Pt. Coca Cola Bottling Indonesia
Hidayat, Novi. Audit Manajemen Atas Proses Rekrutmen dan Pelatihan
Aren dan Lobbecke, 2003. Definisi Auditting
Rivai Veithzal. 2004. Manajemen Sumber daya manusia untuk perusahaan. Cetakan Pertama. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Amin Widjaja Tunggal. 2012. Pokok Pokok Audit Manajemen. Jakarta : Harvarindo
Boyton, W. C Ziegler, R E & Kell W. G. 2006. Modern Auditing jilid 1 dan 2. Jakarta : Erlangga
Siagian. 2004. Audit Manajemen. Edisi Kelima. Jakarta : Bumi Aksara
Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Keenam. Jakarta. Salemba Empat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar