AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI SARANA
MEMPERBAIKI KINERJA BUMN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara
kepualauan yang dua pertiganya wilayah adalah perairan dan terletak strategis
karena berada di rute perdagangan. Oleh karena itu pelabuhan menjadi faktor
penting bagi perusahan untuk
menjalankan roda perekonomian berupa pengiriman barang baku perusahaan atau
mengirim produk perusahaan ke konsumen
Modern
auditing saat ini penekananya lebih pada pemeriksaan internal yangdigunakan
untuk mengevaluasi efisiensi organisasi secara keseluruhan. Hal ini dilakukan
secermat mungkin untuk agar area area kelemahan bisa diidentifikasi,untuk
kemudian hari ditunjukan kepada manajemen, dan selanjutnya ditawarkan
rekomendasi untuk mempercepat proses perkembangan manajemen. Manajemen audit merupakan
konsep yang digunakan dalam mengatasi suatu permasalahn diperusahaan. Manajeme
audit digunakan untuk memastikan sberapa baik manajemen, baik dalam hubungan
eksternal dengan pihak luar maupun efisiensi internal (Maulana Yusuf : 2014)
Pelindo
II merupakan salah satu badan usaha milk negara (BUMN) yang bergerak dibidang
jasa pelabuhan bongkar muat peti kemas di Indonesia yang mempunyai fasilitas
memadai. Pelindo II sedang diterpa kasus dwilling time atau lamanya waktu inap
barang, kejadian dwileeng time ini di sengaja dilakukan pihak jajaran direktur
untuk memainkan berapa lama waktu inap yang dibutuhkan, disamping banyaknya
urusan administrasi yang membuat waktu dwelling time menjadi lebih lama
Lama
tidaknya proses bongkar muat di Pelindo II menjadi trick direktur atau pihak
Pelabuhan untuk mendapatkan keuntungan yang berlebih dari lamanya waktu
inap, karena setiap barang yang di
inapkan memerlukan biaya, adanya dwilleng time membuat kegiatan produksi
perusahaan terganggu dan perusahaan mengalami kerugian
PEMBAHASAN
Landasan Teori
Audit menurut Arens
(2003) Adalah suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang
informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan
seorang independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi
Audit manajemen menurut
Rivai (2004:1038), Audit manajemen merupakan Suatu penilaian yang dilaksanakan
secara sistematis dan independen, berorientasi ke masa depan terhadap kebijakan
yang dilakukan oleh manajemen dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas melalui
perbaikan
Audit Manajemen menurut Amin Widjaja Tunggal (2012:25) Audit
manajemen sebagai suatu bentuk pemeriksaan, penekananya adalah proses
manajemen,khususnya prosedur untuk perencanaan
TAHAP – TAHAP AUDIT MANAJEMEN
Ada
beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam audit manajemen. Secara garis besar
dapat dikelompokan menjadi lima. Menurut Bhayangkara (2008) yang menyebutkan
lima tahapan tahapan audit manajemen yaitu :
1. Audit pendahuluan
2. Review dan pengujian pengendalian manajemen
3. Audit terinci
4. Audit lanjutan
5. Pelaporan
TUJUAN UDIT MANAJEMEN
Harahap (1991:275) Audit Manajemen
bertujuan untuk memeriksa dan menilai operasi perusahaan serta prosedur
pelaksanaanya. Juga menyangkut pemberian informasi kepada manajemen tentang
masalah masalah operasi yang diperlukan untuk melalukan koreksi demi
peningkatan penghematan dan produktivitas
PRINSIP DASAR AUDIT MANAJEMEN
1.
Audit dititik
beratkan pada objek audit yang berpeluang dapat diperbaiki. Prinsip ini
mengarahkan audit pada berbgai kelemahan manajemen baik dalam bentuk
operasional yang berjalan tidak efisien dan pencapaian tujuan yang tidak
efektif mampu kegagalan prusahaan dalam menerapkan berbagai ketentuan dan
peraturan serta kebijakan yang ditetapkan
2.
Prasyarat
penilaian terhadap kegiatan objek audit
3.
Pengungkapan
dalam laporan mengenai temuan temuan yang bersifat positif memberikan penilaian
objektif terhadap objek yang diaudit
4.
Identifikasi
individu individu yang bertanggung jawab atas kekurangan kekurangan yang
terjadi
STANDAR AUDIT MANAJEMEN
Menurut Bhayangkara (2010:25-26) standar yang dapat
digunakan dalam audit manajemen adalah
1.
Undang undang
yang berlaku
2.
Kebijakan
kebijakan yang ditetapkan dalam objek audit
3.
Norma yang sudah
mendapat pengakuan secara umum
4.
Kriteria yang
digunakan pada objek audit sejenis
RUANG LINGKUP
Audit manajemen ini mempunyai ruang lingkup
diantaranya
1. Kriteria efektivitas, efisiensi yang digunakan
sebagai asersi suatu standar sehingga standar dapat diberlakukan guna
mengurangi resiko yang ada. Keefektifitasan dan efisiensi suatu perusahaan
hendaknya juga melihat dari keamanan para pekerja
2. Causes sebagai asersi suatu tindakan, hal ini
menjadi tindakan yang serius pada kasus ini, perusahaan kurang memperhatikan
keselamatan para pegawai sehinga diperlukan inspeksi dengan mendeteksi risiko
dengan cara mengawasi para perangkat kerja
3. Efek sebagai asersi atas hasil suatu tindakan,
dengan memberlakukan standar dapat mengurangi kecelakaan kerja bagi para
pekerja serta memperbaiki risiko, masalah pelanggaran
OBJEK PENELITIAN
PT
Pelabuhan Indonesia II merupakan salah satu Badan Usaha Milik negara yang
bergerak di bidang jasa pelabuhan
Jenis BUMN
Industri/Jasa Jasa
Kepelabuhan
Didiriakan 1992
Kantor Pusat Jakarta,
Indonesia
Daerah Layanan DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat,
Sumatera bagian tengah dan Selatan, Kalimantan Barat
Direktur R
J Lino
Pemilik Pemerintah
Indonesia
Bidang
usaha Pelindo II meliputi penyediaan dan pengusaha
1.
Perariran dan
kolam pelabuhan untuk lalu lintas pelayaran dan tempat kapal berlabuh
2.
Fasilitas untuk
kapal bertambat serta melakukan bongkar muat barang dan hewan
3.
Fasilitas
pergudangan dan lapangan penumpukan
4.
Terminal
penumpang untuk pelayanan embakarsi dan penumpang kapal laut
KASUS PELINDO II
Sumber refrensi KOMPAS
Pengusaha
yang tergabung dalam Asosiasi Logistik Indonesiamenyambut baik sikap tegas
Presiden Jokowi yang telah menegur keras menteri terkait yang bertanggung jawab
dwelling timeyang lama. Namun para pengusaha juga menginginkan Jokowi
mengungkap ketidakbecusan Dirut Pelindo II RJ Lino dalam mengoperasiak Tanjung
Priok
Menurut
ketua Ali Zaly Masita, persoalan lamanya dwelling time di pelabuhan merupakan
masalah, yang sudah mengakar. Terhitung sudah dua kali ganti pemerintahan,
persoalan tersebut masih belum terselesikan. Oleh karena itu, pihaknya
memandang PT Pelindo merupakan akardari persoalan tersebut
Zaldy
yang mewakili para pengusaha logistik juga memandang, Pelindo II hanya mengejar
keuntungan semata tanpa meningkatkan kualitas pelayanan. Padahal sudah
semestinya Pelindo ii sebagai BUMN melayani masyarakat dan pihak swasta
Jika
ditemukan adanya ketidakbecusan R J Lino dalam menjalankan tugasnya, Zaldy
mewakili pengusaha logistik meminta Jokowi untuk mencopot pejabat Pelindo II
dan menggantinya
KERUGIAN DWELLING TIME
1.
Kerugian
terhadap aspek hukum, ini menimbulkan pemerasan oleh birokrat kepada pengusaha,
penyuapan oleh pengusaha kepada birokrat dan penyalahgunaan jabatan oleh
pejabat yang berimbas pada korupsi
2.
Industri
berorientasi ekspor menghadapi ketidakpastian karena keterlambatan akibatnya
mengurangi daya saing produk Indonesia di luar negeri
3.
Mengurangi
kegiatan produksi perusahaan karena bahan baku produksi masih tertaan di
pelabuhan
4.
Hambatan dan
kemacetan di pelabuhan mendongkrak biaya tinggi bagi usaha domestik san pada
akhirnya merupakan harga yang dibayar oleh konsumen. Persoalan lainnya
indonesia belum memberikan otoritas penuh pada kepala otoritas
Peran Audit Terhadap Isu Dwelling
Time Pelindo II
Dalam
memperbaiki kinerja pelindo II maka dibutuhkan auditor internal yang berasal
dari dalam perusahaan maupun ari pihak luar perusahaan
Tujuan
utama dari pengendalian audit manajemen adalah mencapai efektifitas dan efisiensi
kinerja manajemen dalam perusahaan, artinya pengukuran prestasi pelaksanaan
kinerja manajemen adalah dengan membandingkan hasil kepatuhan manejemn yang
sesungguhnya dengan suatu tolak ukur yang telah ditetapkan untuk mencapai
efektifitas dalam kepatuhan manajemen
Untuk mencapai tujuan tersebut,
auditor harus melakukan kegiatan – kegiatan sebagai berikut
1.
Menelaah dan
menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapandari sistem pengendalian
manajemen
2.
Memastikan
ketaatan terhadap kebijakan rencana dan prosedur yang telah ditetapkan oleh
maajemen maupun pemerintah
3.
Memastikan
seberapa jauh harta perusahaan dipertanggungjawabkan dan dilindungi dari
kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian, kecurangan oleh pihak manajemen
4. Memeriksa
jajaran direktur maupun manajemen terhadap penyalahgunaan wewenang dalam
memperkaya diri sendiri
5. Menilai mutu
pekerjaa setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh manajemen
kepada karyawan
6.
Memastikan tidak
ada penyalahgunaan anggaran
Solusi Mengatasi Dwiling Time
1.
Faktor prasarana
ini harus dibenahi, stakholder harus menyediakan tempat penampungan tersendiri
agar tidak semakin menumpuk dipelabuhan
2.
Mengaudit
jajaran direktur sampai karyawan di pelabuhan
3.
Menghilangkan
budaya pungutan liar diluar prosedur
4.
Menyederhanakan
regulasi dan membangun sistem pengendalian intern yang baik
KESIMPULAN
Audit
manajemen merupakan suatu proses sistematik terhadap kegiatan operasi, termasuk
kebijakn dan prosedur yang telah ditentukan oleh perusahaan untuk mendapatkan
dan mengevaluasi bukti secra objektif serta untuk mengetahui apakah operasi
terra efisien, efektif dan ekonomis
Dwelling
time merupak proses lamanya bongkar muat suatu barang di pelabuhan yang
dikarenakan adanya penyalahgunaan wewenang berupa pungutan liar maupun
kurangnya fasilitas yang memadai
Audit
manajemen berperan penting dalam memperbaiki kegiatan operasional dengan
mengawasi setiap kegiatan yang dilakukan agar sesuai dengan prosedur dan
mengawasi jajaran direktur agar bekerja sesuai prosedur dan tanggung jawabnya
tidak ada penyalahgunaan wewenang
DAFTAR PUSTAKA
Istanti, Enny.
2013. Audit Manajemen dan Penilaian
Kinerja Pemasaran. Jurnal WIGA Vol.3 No.1
Yusuf, Maulana.
2014. Audit Manajemen. Majalah Bisnis
dan Iptek. Vol. 7 No. 2, Oktober 2014
Victor, Radiant.
2005. Pelaksanaan Kontrol Dan Audit
Sistem Informasi Pada Organisasi. Jurnal informatika UKM Vol.1 No.1
KOMPAS
Bayangkara, IBK.
2008. Audit Manajemen Prosedur dan
Impelentasi. Salemba Empat : Jakarta
Bayangkara, IBK,
2010. Audit Manajemen Prosedur dan
Implemetasi. Salemba Empat: Surabaya
Hariyanto, Resa.
Audit Manajemen Sebagai Sarana Untuk
Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia
Zukhri, Anjuman.2010. apan Audit Manajemen Keuangan Pada
Pt. Coca Cola Bottling Indonesia
Hidayat, Novi. Audit Manajemen Atas Proses Rekrutmen dan
Pelatihan
Aren dan
Lobbecke, 2003. Definisi Auditting
Rivai Veithzal.
2004. Manajemen Sumber daya manusia untuk
perusahaan. Cetakan Pertama. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Amin Widjaja
Tunggal. 2012. Pokok Pokok Audit Manajemen. Jakarta : Harvarindo
Boyton, W. C
Ziegler, R E & Kell W. G. 2006. Modern
Auditing jilid 1 dan 2. Jakarta : Erlangga
Siagian. 2004. Audit Manajemen. Edisi Kelima. Jakarta :
Bumi Aksara
Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Keenam. Jakarta.
Salemba Empat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar