AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Pengauditan Manajemen
Disusun Oleh:
FITRIA NURUL HIDAYATI
B200120344
POGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pemasaran
memegang kunci keberhasilan dalam menggali, memelihara (mempertahankan), dan
mengembangkan sumber-sumber penghasilan perusahaan. Berbagai upaya pemasaran
yang dilakukan mulai dari identifikasi dan analisis peluang pasar, memilih
pasar sasaran, mengembangkan bauran pemasaran (marketing mix) dan
pengelolaan terhadap upaya pemasaran (marketing effort) dilakukan secara
terintegrasi dengan strategi pencapaian tujuan perusahaan. Rencana strategis
perusahaan mengintegrasikan seluruh rencana fungsional termasuk fungsi
pemasaran, merupakan komitmen bagi seluruh komponen di dalam perusahaan untuk
secara maksimal terlibat dalam keberhasilan perusahaan (Bayangkara, 2015).
Pemasaran
mempunyai peranan besar dalam menentukan kelangsungan hidup perusahaan,
berbagai upaya dilakukan oleh fungsi pemasaran dengan membuat berbagai rencana
dan strategi untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan adanya strategi yang
efektif memungkinkan perusahaan dapat lebih meningkatkan volume pendapatannya.
Dalam hal ini, diperlukan strategi pemasaran yang baik, kebijakan-kebijakan yang tepat, sehingga dapat meningkatkan volume pendapatan dengan keuntungan yang optimal bagi perusahaan. Fungsi pemasaran harus dilaksanakan secara efektif dan efisien untuk mencapai gtujuan perusahaan.
Audit
manajemen fungsi pemasaran bertujuan untuk memastikan bahwa fungsi pemasaran
telah menjalankan fungsinya dengan efektif dan efisien serta memberikan
dukungan yang maksimal terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Evaluasi fungsi
pemasaran sangat diperlukan guna mengetahui tingkat efektivitas dan efisiensi
atas fungsi tersebut. Karena, pemasaran merupakan fungsi yang sangat terkait
dengan keberhasilan dari tingkat profitabilitas pendapatan dari suatu
perusahaan. Keberhasilan dari fungsi pemasaran dapat terlihat dari tingginya
tingkat pendapatan dan laba yang diperoleh dari operasi suatu peusahaan.
Wisata Agro Gondang Winangoen Klaten yang dibuka pada tanggal 15 September 2009 ini merupakan salah satu diantara 8 wisata agro yang ada d bawah PT Perkbunan Nusantara IX (Persero), yang berkantor pusat di jalan Ronggowarsito 164, Surakarta. Wisata Agro Gondang Winangoen ini berada di bawah manajemen PG Gondang baru yang dipimpin oleh Administratur yang bertanggung jawab kepada Direksi PTPN IX (PT Perkebunan Nusantara IX).
Karena
agrowisata ini tergolong baru, maka fungsi pemasaran sangat berperan penting
dalam mempromosikan, mengembangkan dan meningkatkan volume pendapatan sesuai
dengan tujuan perusahaan. Dalam pelaksanaannya bagian pemasaran menhadapi
adanya masalah sulitnya prosedur dan persetujuan yang harus dilakukan pihak
pemasaran Wisata Agro Gondang Winangoen kepada pimpinan. Terjadinya tumpang
tindih pekerjaan yang ada pada bagian pemasaran Wisata Agro Gondang Winangoen
mengakibatkan kurang efektifnya kinerja organisasi peusahaan. Bagian pemasaran
tidak mendapat dukungan finansial kegiatan promosinya, akibatnya media promosi
yang dilakukan
pun seadanya (by phone). Tidak adanya promosi dan pengembangan ini
berpengaruh terhadap produktivitas pemasaran. Dari laporan keuangan perusahaan
pada tahun 2011-2012 terlihat bahwa jumlah pendapatan mengalami penurunan, yang
juga menyebabkan turunnya tingkat profitabilitas perusahaan. Pada tahun 2011
pendapatan perusahaan mencapai Rp 1.823.244.100,00 dan laba sebesar Rp
187.154.055,00 sedangkan pada tahun 2012 pendapatan perusahaan hanya sebesar Rp
1.548.849.550,00 dan laba sebesar Rp 54.566.174,00.
Mengingat pentingnya peranan fungsi pemasaran bagi perusahaan, maka diperlukan adanya suatu pemeriksaan atas fungsi tersebut. Audit pemasaran lebih menekankan pada evaluasi terhadap bagaimana efektvitas organisasi pemasaran dalam meningkatkan kinerjanya. Manfaat yang diperoleh dari audit ini adalah hasil audit dapat memberikan gambaran tentang kinerja pemasaran perusahaan dan berbagai kekurangan yang terjadi dalam pengelolaan upaya pemasaran yang masih memerlukan perbaikan.
Mengingat pentingnya peranan fungsi pemasaran bagi perusahaan, maka diperlukan adanya suatu pemeriksaan atas fungsi tersebut. Audit pemasaran lebih menekankan pada evaluasi terhadap bagaimana efektvitas organisasi pemasaran dalam meningkatkan kinerjanya. Manfaat yang diperoleh dari audit ini adalah hasil audit dapat memberikan gambaran tentang kinerja pemasaran perusahaan dan berbagai kekurangan yang terjadi dalam pengelolaan upaya pemasaran yang masih memerlukan perbaikan.
A.
Pengertian
Audit Manajemen
Menurut
Agoes (2009) “Management audit disebut juga operasional audit, fungsional
audit, sistem audit adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu
peruahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yng telah
ditentukan oleh manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut
sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis”.
Audit
manajemen adalah evaluasi terhadap efisiensi dan efektivitas operasi
perusahaan. Dalam konteks audit manajemen, manajemen meliputi seluruh operasi
internal perusahaan yang harus dipertanggungjawabkan kepada berbagai pihak yang
memiliki wewenang yang lebih tinggi (Bayangkara, 2015).
B.
Fungsi
Pemasaran
Menurut
Siagian (1999:151), pemasaran merupakan kegiatan yang mencakup penilaian
kebutuhan konsumen, penelitian pemasaran, dan pengenalan pasar sasaran,
pengembangan produk, penentuan harga jual, dan distribusi produk.
Pemasaran
adalah proses perencanaan, pemikiran, dan penyaluran serta pertukaran barang
dan jasa antara dua pihak yang telah disepakati dengan maksud kedua belah pihak
saling menguntungkan dan tidak ada yang dirugikan yang mana perusahaan
memberikan arah kepuasan kepada konsumen yang sesuai dengan kebutuhan yang diinginkannya
yang akan memberikan nilai tambah (value added) sehingga perusahaan bisa
mencapai target dan tujuan yang telah ditetapkan.
Tujuan
pemasaran menurut IBK Bayangkara (2015) yang bepengaruh terhadap kebijakan
penentuan harga adalah: kelangusngan hidup produk; maksimalisasi laba saat ini;
kepemimpinan pangsa pasar; tujuan lain seperti penetapan harga rendah untuk
mencegah masuknya pesaing ke dalam pasar, menetapkan harga relatif sama dengan
pesaing.
C.
Proses
Manajemen Pemasaran
IBK
Bayangkara (2015) menyatakan bahwa proses manajemen pemasaran merupakan proses
menganalisis peluang pasar, memilih pasar sasaran, mengembangkan bauran
pemasaran, dan mengelola usaha-usaha pemasaran. Proses ini mengoordinasikan
seluruh aktivitas pemasaran dalam suatu strategi pemasaran yang ditetapkan
perusahaan dan sumber daya yang terlibat di dalamnya untuk mencapai tujuan
perusahaan.
D.
Audit
Manajemen Pemasaran
a.
Definisi
Audit Pemasaran
Pengertian
audit pemasaran menurut IBK Bayangkara (2015) adalah pengujian yang
komprehensif, sistematis, independen, dan dilakukan secara periodik terhadap
lingkungan pemasaran, tujuan, strategi, dan aktivitas perusahaan atau unit
bisnis, untuk menentukan peluang dan area permasalahan yang terjadi, serta
merekomendasikan rencana tindakan untuk meningkatkan kinerja pemasaran
perusahaan.
b.
Tujuan
dan Manfaat Audit Pemasaran
IBK
Bayangkara (2015) menyebutkan bahwa tujuan utama dari audit pemasaran adalah
untuk mengidentifikasi ancaman-ancaman pemasaran yang dihadapi perusahaan dan
meencanakan perbaikan yang diperlukan untuk mengeliminasi ancaman tersebut.
Sedangkan manfaat yang diperoleh dari audit pemasaran, hasil audit dapat
memberikan gambaran yang objektif tentang kinerja pemasaran perusahaan dan
berbagai kekurangan yang terjadi dalam pengelolaan upaya pemasaran yang masih
memerlukan perbaikan. Rekomendasi dari auditor dapat menjadi alternatif solsi
atas kekurangan yang terjadi sehingga perbaikan-perbaikan yang diperlukan
segera dapat dilakukan.
c.
Ruang
Lingkup Audit Pemasaran
Menurut IBK
Bayangkara (2015) audit pemasaran dapat mencakup enam wilayah tama dalam
pemasaran, yaitu:
1.
Audit
Lingkungan Pemasaran; mencakup penilaian terhadap pelanggan, pesaing, dan
berbagai faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap perusahaan.
2.
Audit
Strategi Pemasaran; bertujuan untuk menentukan bahwa perusahaan telah
menetapkan strategi yang selaras dengan tujuannya, sesuai dengan lingkungan
yang dihadapi.
3.
Audit
Oganisasi Pemasaran; audit ini menentukan kemampuan tim pemasaran secara efktif
berinteraksi dengan bagian-bagian lain seperti litbang, keuangan, pembelian,
dan sebagainya.
4.
Audit
Sistem Pemasaran; audit ini menganalisis prosedur yang digunakan perusahaan
untuk memperoleh informasi perencanaan dan pengendalian operasi perusahaan.
5.
Audit
Produktivitas Pemasaran; audit ini menganalisis produktivitas dan
profitabilitas produk, kelompok pelanggan, atau unit analisis yang lain di
dalam pemasaran.
6.
Audit
Fungsi Pemasaran; audit ini merupakan audit vertikal atau analisis secara
mendalam terhadap elemen bauran pemasaran seperti produk, harga, distribusi,
tenaga penjual, periklanan, promosi, dan lain-lain.
E.
Efektifitas
dan Efisiensi
Pengertian
efektivitas dan efisiensi dalam Sukrisno Agoes (2009):
a.
Efektivitas
dimaksud bahwa produk akhir suatu kegiatan operasi telah mencapai tujuannya
baik ditinjau dari kualitas hasil kerja, kuantitas hasil kerja, dan batas waktu
yang ditetapkan.
b.
Efisiensi
berarti bertindak dengan cara yang dapat meminimalkan kerugian atau pemborosan
sumber daya dala melaksanakan atau menghasilkan sesuatu.
F.
Sejarah
Pabrik Gula Gondang Baru
Pabrik
Gula (PG) Gondang Baru terletak di Jalan Jogja-Solo, Desa Plawikan Kecamatan
Jogonalan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, atau sekitar 5 km dari Kota
Klaten menuju ke arah Yogyakarta.
PG Gondang
Baru semula bernama PG Gondang Winangoen didirikan pada tahun 1860 oleh NV
Klatensche Cultuur Maatschappij yang berkedudukan di Amsterdam, Netherland.
Pabrik ini dikelola oleh NV Mirandolle Vate dan Co yang berkedudukan di
Semarang. PG Gondang Winangoen pada tahun 1930-1935 tidak beroperasi karena
adanya krisis ekonomi dan kemudian pabrik ini kembali beroperasi 1935-1942 di
bawah pimpinan Boerman dan MFH Breemers, warga negara Belanda.
Pertama
pabrik ini menggunakan turbin air sebagai penggerak mesinnya. Setelah James
Watt menemukan mesin uap, maka untuk memperbesar kapasitas giling digunakanlah
mesin uap sebagai penggerak utama.
Pada
tahun 1942-1945 Jepang menduduki Indonesia sehingga PG Gondang Winangoen ini
juga dikuasai oleh Pemerintah Jepang dengan pimpinan pabrik dipegang oleh
Niskia dan Inogaki tetapi masih dibantu oleh MFN Breemers. Pada tahun 1945
setelah revolusi kemerdekaan Indonesia, pabrik gula ini menjadi milik
pemerintah Republik Indonesia (RI), dan proses pengelolaannya diserahkan kepada
Badan Penyelenggara Perusahaan Negara (BPPGN) yang dipegang oleh Bapak Doekoet
(1945-1948).
Pada
tahun 1948, ketika terjadi perslisihan ke-2, pabrik tidak beroperasi. Baru pada
tahun 1950 pabrik mulai beroperasi kembali. PG Gondang Winangoen pada bulan Desember
1957 diubah menjadi PG Gondang Baru dengan bentuk Badan Perusahaan Perseroan
Terbatas (PT), yang dikuasai dan diawasi oleh PPN Unit Semarang dan pimpinan
dipegang oleh R. Imam Sopeno. Berdasakan Peraturan Pemerintah (PP) No. 164
tanggal 1 Juli 1964, PT Gondang Baru dimasukkan ke dalam PPN Jateng V di Solo,
selanjutnya diubah menjadi PG Gondang Baru.
Dengan
adanya PP No. 14 tanggal 13 April 1968 maka PPN Jateng V dibubarkan dan
dibentuk Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) XVI yang berkedudukan di Solo,
dimana PG Gondang Baru termasuk ke dalam wilayah ini. Kemudian dengan adanya PP
No. 11 tanggal 11 April 1981 PNP XVI dibubarkan dan digabungkan ke dalam PTP
XV-XVI (Persero) yang berkedudukan di Solo. Sejak 9 Mei 1994 PTP XV-XVI
(Persero) dikelola oleh PTP XXI-XXII dan selaku direksi berkedudukan di
Surabaya, dan pada tahun 1996 PG Gondang Baru masuk PT. Perkebunan Nusantara IX
(Persero) hingga sekarang.
G.
Tujuan
Peusahaan
Menumbuh
kembangkan perusahaan guna memberikan nilai kepada shareholder dan stakeholder
dengan menghasilkan laba yang semakin meningkat (provit growth).
H.
Struktur
Organisasi Wisata Agro Gondang Winangoen
Wisata
Agro Gondang Winangoen Klaten dipimpin oleh Administratur yang bertanggungjawab
kepada direksi PTPN IX (PT Perkebunan Nusantara IX). Struktur organisasi
terdiri dari Administratur; Koordinator Agrowisata & Promosi; Koordinator
Pengembangan, Maintenance, dan Kunjungan Agrwisata; Koordinator Pemasaran
Eksternal, Jaringan dan Event; Administrasi dan Keuangan Agrowisata; Customer
Service Officer & Pemandu.
I.
Kegiatan
Pemasaran
Wisata
Agro Gondang Winangoen Klaten merupakan perusahaan yang beberapa wahana dan
objek wisata menarik yang kental dengan nuansa historis yang dipadu dengan
unsur rekreasi dan edukasi.
Wisata
Agro Gondang Winangoen Klaten memasarkan fasilitas wisata berupa paket
kunjungan wsata pelajar dan ilmiah dengan cara by phone ke
sekolah-sekolah (terutama ke Play Group dan TK), sebagai segmen pasar utamanya.
Dengan adanya penawaran paket kunjungan pelajar maupun ilmiah ini tarif atau
harganya relatif murah dan terjangkau.
Strategi
pemberian discount (potongan) harga juga diterapkan oleh perusahaan
berupa discount harga paket kunjungan dan outbond, penyeaan gedung (auditorium,
homestay, dan mess), serta penyewaan lain-lain (area untuk kebutuhan shooting
film dan untuk kegiatan sosial). Besarnya discount harga ini bervariasi, untuk
paket kunjungan dan outbond bagi sekolah, guru ata rombongan 5-10%, biro
(marketing eksternal yang dapat menaikkan harga normal) sebesar 10-20%, agency
(marketing eksternal yang menjual sesuai harga normal) sebesar 20-25%. Untuk
penyewaan gedung (auditorium, homestay, dan mess) bagi staff/ karyawan pimpinan
sebesar 25% atau sesuai disposisi Administratur, karyawan tetap 20% atau sesuai
disposisi Administratur, perangkat daerah (Muspida atau Muspika) sebesar 10%
atau sesuai disposisi Administratur. Sedangkan untuk penyewaan lain-lain, yaitu
area untuk kebutuhan shooting film (minimal 2 hari penggunaan fasilitas)
sebesar 10-20% atau sesuai disposisi Administratur, dan area untuk kegiatan
sosial sebesar 20% atau sesuai disposisi Administratur.
Wisata
Agro Gondang Winangoen Klaten menetapkan biaya uang muka sebesar 50% apabila
dilakukan pemesanan (booking) fasilitas. Selain itu kegiatan promosi yang
dilakukan oleh Wisata Agro Gondang Winangoen Klaten juga melalui media
elektronik, media cetak, website dan jejaring sosial (seperti facebook,
twitter, email).
1.
Penilaian
Lingkungan Pemasaran yang Dilakukan Wisata Agro Gondang Winangoen Klaten
a.
Lingkungan
Makro Ekonomi
Kondisi ekonomi
serta teknologi akan mempengaruhi sistem kinerja operasional perusahaan.
Perusahaan harus mengelola manajemen yang tepat untuk mengatasi dan mencegah
adanya berbagai ancaman yang tidak bisa diprediksi oleh perusahaan, serta bisa
menyesuaikan dengan perubahan kondisi dan situasi.
b.
Lingkungan
Mikro Ekonomi
Faktor
lingkungan pasar dan pesaing juga mempengaruhi
sistem operasional perusahaan. Wisata Agro Gondang Winangoen Klaten
telah mampu menyesuaikan akan kondisi pasar serta faktor pesaing. Wisata Agro
Gondang Winangoen Klaten menyediakan berbagai macam wahana dan objek wisata
yang mayoritas wahana tidak dimiliki oleh competitor (pesaing).
2.
Strategi
Pemasaran Pada Wisata Agro Gondang Winangoen Klaten
Strategi
pemasaran pada Wisata Agro Gondang Winangoen Klaten berjalan efektif karena
perusahaan sudah menetapkan dengan jelas visi dan misi perusahaan. Strategi
pemasaran dengan memberikan discount (potongan) harga untuk paket
tertentu, yang bertujuan untuk menarik minat konsumen mampu membantu perusahaan
dalam meningkatkan jumlah pendapatan yang juga berpengauh terhadap kenaikan
profitabilitas perusahaan.
3.
Kinerja
Organisasi Pemasaan Pada Wisata Agro Gondang Winangoen Klaten
Masih
terjadi tumpang tindih pekerjaan di dalam bagian pemasaran sehingga kinerja
organisasi pemasaran belum efektf. Organisasi pemasaran seharusnya mampu
menjadi prasarana yang andal dalam menata upaya pemasaran, menentukan tugas,
tanggung jawab dan wewenang yang tepat dalam pencapaian tujuan pemasaran.
4.
Sistem
Pemasaran Pada Wisata Agro Gndang Winangoen Klaten
Sistem
informasi pemasaran pada Wisata Agro Gondang Winangoen Klaten sudah berjalan
efektif. Untuk mengetahui kondisi pesaing, perusahaan melakukan riset pemasaran
dengan cara mendatangi langsung pesaing, untuk melakukan perbandingan guna
menentukan strategi pemasaran yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan. Sistem
perencanaan pemasaran cukup efektif dengan melakukan analisis bisnis untuk
menganalisis dan mengamati perkembangan pasar untuk menemukan peluang dan minat
konsumen akan kebutuhan wisata, serta menganalisis kekuatan dan kelemahan
perusahaan.
5.
Produktivitas
Pemasaran Pada Wisata Agro Gondang Winangoen Klaten
Produktivitas
pemasaran pada Wisata Agro Gondang Winangoen Klaten telah berjalan efektif,
akan tetapi untuk pendapatan perusahaan yang diperoleh pada tahun 2011-2012
mengalami penurunan yang juga berdampak pada turunnya tingkat profitabilitas
perusahaan meskipun realisasi pendapatan melebihi target pendapatan yang
diharapkan. Tingkat profitabilitas yang didapatkan pada tahun 2012 tidak
setinggi pada tahun 2012.
6.
Kebijakan
Fungsi Pemasaran Lainnya Pada Wisata Agro Gondang Winangoen Klaten
Kebijakan
penetapan tarif atau harga yang ditetapkan oleh perusahaan disesuaikan dengan
biaya-biaya yang dikeluarkan. Kebijakan pemberian discount (potongan)
harga sebagai salah satu strategi untuk menarik minat konsumen cukup efektif
guna mendukung usaha perusahaan untuk meningkatkan jumlah pendapatan. Kebijakan
promosi dan periklanan kurang berjalan secara efektif karena perusahaan kurang
mendapat dukungan material dalam promosinya, sehingga promosi yang dilakukan
seadanya yaitu by phone ke target pengunjung, dan melalui meda
elektronik seperti website dan jejaring sosial seperti facebook, twitter,
email. Fungsi tenaga pemasaran kurang berjalan efektif karena terjadi tumpang
tindih pekerjaan meskipun job deskripsi telah dinyatakan dengan jelas.
7.
Penilaian
Tingkat Pencapaian Efektivitas dan Efisiensi Atas Fungsi Pemasaran Wisata Agro Gondang Winangoen Klaten Pada Tahun 2011-2012
Pencapaian
efektivitas yang tinggi pada aktivitas fungsi pemasaran dalam sebuah perusahaan
menggambarkan keberhasilan perusahaan dalam mengelola kegiatan pemasarannya.
Semakin tinggi efektivitas pada aktivitas pemasaran yang dicapai maka semakin
tinggi kesuksesan pengelolaan yang dicapai perusahaan dalam meningkatkan
pendapatan perusahaan sebagai tujuan utamanya. Pencapaian efektivitas aktivitas
fungsi pemasaran di Wisata Agro Gondang Winangoen Klaten secara keseluruhan
belum maksimal, meskipun target pendapatan yang diharapkan sudah terpenuhi,
akan tetap pendapatan tahun 2011-2012 mengalami penurunan. Hal ini diakibatkan
oleh masih sering terjadinya tumpang tindih pekerjaan dalam kinerja organisasi
pemasaran, serta kurangnya dukungan materi dalam kegiatan promosi menyebabkan
fungsi pemasaran itu sendiri tidak maksimal dalam mencapai tujun perusahaan.
Dilihat
dari segi pencapaian efisiensi telah tercapai karena rasio biaya pemasaran
lebih rendah dari pada pendapatan, meskipun terjadi penurunan jumlah biaya
promosi diikuti dengan turunnya jumlah pendapatan dari tahun 2011-2012 belum
berjalan efektif dan efisien.
KESIMPULAN
Setelah melakukan telaah terhadap penelitian tentang audit
manajemen atas fungsi pemasaran pada Wisata Agro Gondang Winangoen Klaten, maka
kesimpulan dari penelitian ini adalah Wisata Agro Gondang Winangoen Klaten
selalu memantau perkembangan lingkungan pemasaran untuk mengetahui peluang dan
ancaman perusahaan. Perusahaan memanfaatkan peluang dengan membuat wahana
wisata baru yang tidak dimiliki oleh pesaing perusahaan sehingga dapat menarik
konsumen. Perkembangan teknologi juga dimanfaatkan oleh perusahaan untuk
melakukan promosi dan periklanan yaitu menggunakan media elektronik berupa
website dan jejaring sosial seperti twitter, facebook, dan email sehingga
memudahkan konsumen untuk mendapatkan informasi tentang perusahaan. Perusahaan
harus menciptakan strategi yang jelas dalam menjalankan bisnisnya. Serta di
dalam organisasi bisnis tidak ada tumpang tindih organisasi pemasaran, harus
ada pembagian tugas yang sesuai. Sistem informasi pemasaran pada Wisata Agro
Gondang Winangoen Klaten cukup mampu menghasilkan informasi yang berguna bagi
manajemen dalam pengambilan keputusan pemasaran. Selain itu, produktivitas
pemasaran yang telah dilakukan Wisata Agro Gondang Winangoen Klaten belum
efektif karena pendapatan mengalami penurunan dari tahun 2011 ke 2012. Sehingga
Wisata Agro Gondang Winangoen Klaten harus lebih meningkatkan sistem pemasaran
serta pembagian organisasi yang tepat, agar pendapatan meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes,
Sukrisno dan Jan Hoesada. 2009. Bunga Rampai Auditing. Jakarta: Salemba
Empat.
Bayangkara,
IBK. 2015. Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi. Jakarta: Salemba Empat.
Jusup,
Haryono. 2001. Auditing. Yogyakarta: STIE YKPN.
Kusmawati,
Andriani. 2011. Analisis Pengaruh Experiential Marketing terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan: Kasus
Hypermart Malang Town Square (MATOS). Jurnal Manajen Pemasaran Modern Vol. 3 No. 1 Januari-Juni 2011,
ISSN 2085-0972.
Marthin,
Johanes dan Hatane Samuel. 2009. Analisis Tingkat Brand Loyalty pada Produk Shampo Merek “ Head &
Shoulders”. Jurnal Manajemen Pemasaran. Vol 2, No 1.
Marthin,
Johanes dan Hatane Samuel. 2009. Pengaruh Stimulus Media Iklan, Uang Saku, Usia Gender terhadap Kecenderungan
Perilaku Pembelian Impulsif (Studi Kasus
Produk Pariwisata). Jurnal Manajemen Pemasaran. Vol 2, No 1.
Muhammad
Husein, Paluningdyah. 2014. Pengaruh Lokasi dan Fasilitas terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan.
Management Analysis Journal. ISSN 2252-6552.
Novitasari,
Bety dan Ngadirin Setiawan. 2013. Audit Manajemen Atas Fungsi Pemasaran Pada Wisata Agro Gondang Winangoen Klaten. Jurnal Profita: Kajian Ilmu Akuntansi. Vol.1 No 4.
Samuel,
Hatane. 2006. Ekspektasi Pelanggan dan Aplikasi Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas
Toko Modern dengan Kepuasan Pelanggan sebagai Intervening (Studi Kasus pada Hypermart Carrefour di Surabaya). Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol. 1 No. 2 Oktober 2006:53-64.
Siagian,
Sondang P. 1999. Audit Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Soebiyantoro,
Ugy. 2009. Pengaruh Ketersediaan Sarana Prasarana Transportasi terhadap Kepuasan Wisatawan. Jurnal
Manajemen Pemasaran. Vol 4. No 1.
Syaifuddin,
Muhammad. 2015. Analisis Pengaruh Privasi, Keamanan dan Kepercayaan terhadap Niat untuk Bertransaksi Secara Online
di OLX.co.id. Jurnal Manajemen Pemasaran.
FEB Universitas Brawijaya.
Tingkir,
Cindi Francisca. 2014. Pengaruh Identitas Merek Terhadap Loyalitas Merek
melalui Citra Merek dan
Kepercayaan Merek Toyota. Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol. 8 No. 2, Oktober 2014 ISSN 1907-235X.
Tunggal,
Amin Wijaya. 2000. Manajemen Audit Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Wisata
Agro Gondang Winangoen Klaten, (websitehttp://www.wisataagro9.com/service.php?hal=6&sub=24
diakses pada 7 Desember 2015,
20.13)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar