AUDIT
MANAJEMEN FUNGSI PEMASARAN PADA CV.
CAHAYA HARAPAN MALANG
Disusun Oleh:
Fina Setya Pramurti
B200120348
PROGRAM
STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
A.
PENDAHULUAN
Perusahaan
yang mampu bertahan dalam menghadapi segala permasalahan yang ada dan mampu
menang dalam persaingan bisnis adalah perusahaan yang mampu berhasil mencapai
tujuannya sangat dipengaruhi oleh kemmpuan perusahaan dalam memasarkan
produknya setiap peluang yang ada dalam memenuhi kebutuhan pelanggan memasarkan
produknya, oleh karena itu fungsi pemasaran bias dikatakan sebagai ujung tombak
dari keberhasilan suatu perusahaan (Oni Finata).
Dalam
menjalankan fungsi pemasaran perusahaan menggunakan bauran pemasaran (marketing
mix), konsep-konsep serta pendekatan yang terarah pada pelayanan kepuasan
konsumen. Konsep-konsep tersebut dikenal dengan konsep pemasaran. Selain
penerapan konsep dan pendekatan pemasran, diterapkan juga standar produksi
dalam menghasilkan produk agar funsi produksi sejalan dengan rencana fungsi
pemasaran, sehingga terjadi efisiensi dan efektivitas dalam operasi demi
tercapainya kinerja optimal. Standar produk ini diterapkan berdasarkan
keinginan atau kebutuhan kelompok konsumen mana yang akan dipenuhi atau dilayani.
Jika terjadi ketidak tepatan standar produksi, maka dapat mengakibatkan produk
tersebut tidak dapat terjual sesuai dengan yang diharapkan atau nantinya dapat
mengakibatkan kesulitan dalam memasarkannya. Funsi pemasaran (marketing) harus
dilaksanakan secara efisien, ekonomis dan efektif untuk mencapai suatu kondisi
perusahaan yang sehat karena fungsi ini biasanya mengerahkan sumber daya dalam
jumlah yang besar dan merupakan fungsi yang menentukan volume penjualan
perusahaan, sehingga apabila terjadi penyimpangan akan mengakibatkan kerugian
yang cukup material dan mempengaruhi tingkat penjualan (Oni Finata). Menurut
Tunggal (1992.22), suatu progam yang efisien dalam design adalah suatu program
dimana strategi dan rencana pemasaran dapat memberikan kesempatan untuk tingkat
performa yang tinggi, sedangkan suatu progam pemasran yang efisien dalam
implementasi adalah program pemasaran yang dilaksanakan sedemikian rupa
sehingga dapat mencapai suatu proporsi yang tinggi dari potensinya dengan biaya
yang dapat diterima. Efisiensi design dan efisiensi implementasi dari suatu
program pemasran perusahaan dapat diukur melalui suatu audit pemasaran
(marketing audit).
Audit
pemasaran (marketing audit) merupakan bagian dari pengendalian internal yang
mengaudit operasional perusahaan. Hal yang penting dalam pelaksanaan audit
adalah menemukan masalah dan meyakinkan ketaatan terhadap peraturan atau
standar-standar yang berlaku di perusahaan sehingga diharapkan perusahaan dapat
mengontrol fungsi yang dimaksud secara maksimal, dalam hal ini fungsi
pemasaran. Hasil dari audit ini digunakan oleh manajemen puncak sebagai masukan
dalam proses pengambilan keputusan. Fungsi utama audit pemasaran adalah untuk
menguji dan menilai tujuan dan kebijakan pemasaran yang akan mengarahkan
perusahaan, sehingga merupakan alat bagi manajer pemasaran untuk dapat
mendeteksi dan mengungkapkan permasalahan yang dihadapi (Ony Finata).
Penulis
memilih lokasi penelitian di CV. Cahaya Harapan, karena tertarim dengan
perkembangan yang cukup pesat dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang
bergerak dibidang konveksi ini, berbekal peralatan, modal, dan kemampuan yang
terbatas pada awal berdiri. Pemilik perusahaan berjuang agar dapat berkembang
seperti perusahaan-perusahaan lainnya yang sudah memiliki infrastruktur yang
baik dan memadai. Hal ini dapat kita lihat dari kinerja perusahaan yang lambat
laun mulai mengalami perubahan baik dari segi peralatan juga produk yang
dihasilkan. Dimana perusahaan yang dulunya memprodukis beberapa potongan
pakaian saja, sekarang sudah ratusan hingga ribuan potong yang diproduksi.
Penulis memilih untuk meneliti perusahaan karena tertarik untuk mengetahui
bagaimana fungsi pemasaran yang ada di industri konveksi ini. Karena selama ini
penulis lebih sering meneui penelitian pada fungsi pemasaran pada
perusahaan(Ony Finata).
B.
LANDASAN TEORI
Menurut
Alejandro R. Gorospe / Lindberg / Cohn (Tunggal, 2002) Auditbmanajemen adalah
suatu teknik yang secara teratur dan sistematis digunakan untuk menilai
efektivitas unit atau pekerjaan dibandingkan dengan standar-standar perusahaan
dan indutry dengan menggunakan petugas yang bukan ahli dalam lingkung objek
yang dianalisis, untuk meyakinkan manajemen bahwa tujuannha dilaksanakan dan
keadaan yang memerlukan perbaikan ditemukan.
1.
Konsep
Dasar Audit Manajemen
Pengertian Audit Manajemen:
Menurut
Publikasi Institute Of Internal Auditors (IIA) dalam Tunggal (1992:4), Operasional
Auditing adalah suatu proses yang sistematis dari penilaian efektivitas,
efisiensi, dan ekonomisasi operasisuatu organisasi yang dibwah pengendalian
manajemen dan melaporkan pada orang yang tepat hasil dari penilaian beserta
rekomendasi untuk perbaikan.
Menurut
Peter A. Phyr (Nugroho Widjijanto, 1985), Audit Manajemen adalah suatu tinjauan
dan penilaian efisiensi dan efektivitas dengan disertai tanggung jawab untuk
menghapuskan dan memberi informasi kepada manajemen mengenai maalah operasi,
meskipun tujuan utama sebenarnya adalah membantu manajemen untuk memecahkan
berbagai masalah dan merekomendasikan berbagai tindakan yang diperlukan.
Dari
berbagai definisi yang telah dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa audit
manajemen merupakan aktivitas penilaian yang sostematis dengan tujuan untuk
menilai efisiensi dan efektivitaas objek yang diperiksa dalam mengatasi permasalahan-permasalahan
operasional yang ada di perusahaan dan rekomendasi perbaikan guna penyempurnaan
kinerja manajemen agar dapat meningkatkan prestasi dimasa mendatang.
2.
Tujuan
Audit Manajemen
Tujuan
audit manajemen menurut laporan komisi khusus pemeriksaam operasional dan
manajemen yang diterbitkan oleh American Institute of Certified Public
Accountants (AICPA) adalah sebagai berikut:
a.
Untuk
menilai kegiatan (prestasi, performance).
b.
Untuk
mengidentifikasi berbagai kesempatan untuk perbaikan.
c.
Mengembangkan
rekomendasi bagi perbaikan atau tindakan lebih lanjut. Menurut Kanaka
Puradirejadan Mulyadi (1998), tujuan audit manajemen dapat dibagi menjadi tiga
hal, yaitu:
i.
Mengevaluasi
kinerja.
ii.
Mengidentifikasi
kesempatan untuk peningkatan.
iii.
Membuat
rekomendasi untuk perbaikn atau tindakan lebih lanjut.
3.
Tahapan
Audit Manajemen
Dalam
melakukan audit atas fungsi pemasaran, terdapat tahap-tahap yang harus
dilakukan (IBK. Bayangkara, 2011) antara lain:
a.
Audit
pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi latar belakang terhadap objek
yang diaudit. Di samping itu, pada audit ini juga dilakukan penelaahan terhadap
berbagai peraturan, ketentuan, dan kebijakan berkaitan dengan aktivitas yang
diaudit, serta menganalisis berbagai informasi yang telah diperoleh untuk
mengidentifikasi hal-hal yang potensial mengandung kelemahan pada perusahaan
yang diaudit. Dari informasi latar belakang ini, auditor dapat menentukan
tujuan audit sementara. Dalam tahap audit ini auditor dapat menentukan tujuan
audit sementara.
b.
Review
dan Pengujian Pengendalian Manajemen pada tahap ini auditor melakukan review
dan pengujian terhadap pengendalian manajemen objek audit, dengan tujuan untuk
menilai efektivitas pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian tujuan
perusahaan. Dari hasil pengujian ini, auditor dapat lebih memahami pengendalian
yng berlaku pada objek audit sehingga dengan lebih mudah dapat diketahui
potensi-potensi terjadinya kelemahan pada berbagai aktivitas yang dilakukan.
Jika dihubungkan dengan tujuan audit sementara yang telah dibuat pada audit
pendahuluan, hasil pengujian pengendalian manajemen ini dapat mendukung tujuan
audit sementara tersebut menjadi tujuan audit yang sesungguhnya, atau mungkin
ada beberapa tujuan audit sementara yang gugur, karena tidak cukup (sulit
memperoleh) bukti-bukti untuk mendukung tujuan tersebut.
c.
Pemeriksaan
terinci pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup dan
kompeten untuk mendukung tujuan audit yang telah ditentukan. Pada tahap ini
juga dilakukan pengembangan temuan untuk mencari keterkaitan antara satu temuan
dengan temuan yang lain dalam menguji permasalahan yang berkaitan dengan tujuan
audit. Temuan yang cukup, relevan, dan kompeten dalam tahap ini disajikan dalam
satu kertas kerja audit (KKA) untuk mendukung kesimpulan audit yang dibuat dan
rekomendasi yang diberikan.
d.
Pelaporan
Tahapan ini bertujuan untuk mengkomunikasikan hal audit termasuk rekomendasi
yang diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Hal ini pentimg untuk
meyakinkan pihak manajemen (objek audit) tentang keabsahan hasil audit dan
mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melakukan perbaiakan terhadap
berbagai kelemahan yang ditemukan. Laporan disajikan dalam bentuk komprehensif
(menyajikan temuan-temuan penting hasil audit untuk mendukung kesimpulan audit
dn rekomendasi). Rekomendasi harus disajikan dalam bahasa yang operasional dan
mudah dimengerti serta menarik untuk ditindak lanjuti.
4.
Audit
Manajemen Fungsi Pemasaran
a.
Pengertian
Audit Manajemen Fungsi Pemasaran
Audit manajemen
fungsi pemasaran meruoakan suatu penilaian yang sifatnya sistematis dan
menyeluruh serta dilakukan secara berkala mengenai semua segi pemasaran dengan
maksud untuk memperoleh gambaran yang akurat tentang berbagai permasalahan yang
harus dipecahkan dan peluang yang dapat diperoleh untuk peningkatan kinerja
bidang pemasaran tersebut. Fungsi utama dari audit pemasaran atas fungsi
pemasaran adalah untuk menguji dan menilai tujuan dari kebijaksanaan pemasaran,
serta penelaahan dan peluang-peluang yang bias didapatkan sehingga tujuan
perusahaan dapat tercapai.
b.
Ruang
Lingkup Audit Manajemen Fungsi Pemasaran
Ruang lingkup
audit manajemen meliputi seluruh aspek kegiatan manajemen. Ruang lingkup ini
dapat berupa seluruh kegiatan atau dapat juga hanya mencakup bagian tertentu
dari program/aktivitas yang dilakukan. Periode audit juga bervariasi, bisa
untuk jangka waktu satu minggu, beberapa bulan, satu tahun bahkan untuk
beberapa tahun, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Menurut
Tull dan Kahle (Tunggal, 1992:23) suatu audit pemasaran terdiri dari suatu
pengkajian yang independen, objektif, yang menyeluruh tentang lingkungan
pemasaran dan keadaan, yaitu program pemasaran secara keseluruhan dilaksanakan
dalam hubungannya organisasi, tujuan, strategi, perencanaan, dan sistem
pendukung keputusan, program area fungsional, produktivitas, dan pemasaran
secara keseluruhan untuk tujuan menentukan bagaimana baiknya program pemasaran
dilaksanakan dan bagaimana program pemasaran dapat diperbaiki.
C.
GAMBARAN UMUM
PERUSAHAAN
CV.
Cahaya Harapan merupakan perusahaan yabg bergerak dalam industri konveksi dan
didirikan pada tanggal 19 Desember 1992 di Jalan Raya Bandulan Barat no. 50
Malang-Jatim. Telepon (0341) 336020, e-mail: cahayaharapan_online@yahoo.co.id oleh Bapak
Faisal Wahyudi, Bapak Hari Pramono, Bapak Bambang Dwi Purnomo, Bapak Endro
Sutopo dan Ibu Fr. Kiswari. Perusahaan ini menjadi badan usaha yang berbentuk CV
(Commanditaire Vennontschap) dan disahkan oleh Departemen Perdagangan dibawah
pimpinan Bapak Hari Pramono. Berdirinya perusahaan konveksi CV. Cahaya Harapan
dilatar belakangi oleh kenyataan bahwa Indonesia adalah negara tropis yang
mempunyai suhu rata-rata yang cukup panas setiap tahunnya, sehingga kebutuhan
akan busana kasual dan elegan yang memungkinkan pemakainya bergerak dengan
leluasa beraktivitas diprediksi semakin meningkat. Salah satu pilihan diantara
sekian banyak model pakaian yang memiliki kriteria diatas adalah jaket dan
T-shirt atau kaos oblong. Modelnya yang sederhana memungkinkan pekainya
bergerak dengan leluasa, selain itu karakter bahan yang mudah meresap keringat
akan sangat cocok dikenakan ketika pemakainnya sedang beraktivitas ekstra.
Kenyataan lain yang mendukung berdirinya perusahaan adalah tersedianya tenaga
kerja ahli dibidang konveksi yang cukup memadai di daerah Malang dan
sekitarnya. Berbekal keyakinan akan potensi internal berupa modal dan
pengalaman berkecimpung di dunis konveksi akhirnya para pendiri perusahaan ini
sepakat untuk mendirikan perusahaan koveksi yang kemudian diberi nama “Cahaya
Harapan” (Ony Finata).
1.
Produk
Perusahaan
CV. Cahaya
Harapan dalam melaksanakan kegiatan sehari-harinya sesuai dengan bidang
perusahaan manufaktur adalah menghasilkan produk secara masal. Kegiatan utama
CV. Cahaya Harapan adalah memproduksi pakaian jadi, seperti membuat jaket,
celana, dan kemeja.
a.
Tipe-tipe
Produk yang ditawarkan NO URAIAN HARGA/UNIT 1 Baju Kemeja Rp 50.000
b.
Celana
Panjang (Bahan Jeans) Rp 75.000 3 Celana Panjang Standar (Bahan Kain) Rp 65.000
4 Celana Pendek Rp 75.000 5 Polo Shirt Rp 50.000 6 Jaket Rp 90.000 7 T-Shirt Rp
40.000 Sumber: CV. CAHAYA HARAPAN.
c.
Proses
Produksi
Pengerjaan
konveksi pesanan pada CV. Cahaya Harapan dilakukan setiap hari kerja. Jam kerja
yang berlaku mulai pukul 08.00-17.00WIB. pekerjaan dilakukan dengan perintah
kerja yang telah dibuat dengan di bantu mesin-mesin yang dikerjakan oleh
karyawn tersebut. Alur proses produksi konveksi pesanan yaitu :
a.
Bahan
kain tahap awal ini, konsumen memilih
sendiri kain yang akan dipakai untuk pemesanannya. Jika sudah ditentukan, maka
produsen akan mencari stok kain sesuai dengan yang diperlukan oleh konsumen.
b.
Pemotongan
dan desain tahap kedua disini yaitu pemotongan, sebelum dilakukan tahap
pemotongan, terlebih dahulu penjahit membuat pola dari desain pakaian tersebut.
Sebelum pola dilepas dari bahan, garis-garis dan tanda-tanda pada pola dijiplak
ke atas kain dengan bahan rader, karbin jahit, dan kapur jahit.
c.
Penjahitan
setelah kain digunting, potongan kain disambung dengan memakai jarum tangan
atau mesin jahit. Dalam menjahit dikenal sejumlah teknik jahitan.
d.
Pencucian
tahap ini dilakukan agar membersihkan kain-kain yang telah selesai dijahit.
e.
Pemasangan
kancing dan aksesoris.
f.
Pengepakan
merupakan tahap akhir.
D.
KESIMPULAN
Sebagai
akhir dari pelaksanaan penelitian ini. Penulis membuat kesimpulan berdasarkan
hasil audit operasional fungsi pemasran yang yang telah dilaksanakan. Hasil
yang dapat disimpulkan oleh penulis adalah pengelolaan fungsi pemasaran yang
dilaksanakan oleh CV. Cahaya Harapan telah berjalan kurang efektif.
Dari
lima fungsi pemasaran yang telah diaudit, hasil audit menunjukkan bahwa
funsi-fungsi tersebut masih memiliki beberapa kekurangan sebagai berikut :
1.
Ekonomi
Dalam CV. Cahaya harapan bahan baku yang
tersedia terbatas karena cv cahaya harapan memproduksi pada saat terdapat
pesanan.
2.
Teknologi
Pemasaran produk hanya terbatas pada
kota malang saja belum keluar daerah.
3.
Penentuan
harga kurang bervariasi sehingga membuat konsumen kebanyaken cenderung memilih
harga yang lebih murah.
4.
Fungsi
strategi pemasaran tidak tepat waktu dan cenderung masih menggunakan
perencanaan yang sebelumnya, mengakibatkan rencana pemasaranjadi tidak efektif
karena keadaan di lapangan bisa berubah tiap waktu.
5.
Fungsi
Sistem Riset pemasaran yang tidak dilakukan secara periodik mengakibatkan
informasi yang tidak akurat, sehingga perusahaan tidak mengetahui adanya
pesaing baru. Serta pengambilan keputusan yang kurang cepat dalam mengevaluasi
tindakan-tindakan pemasaran, memantau kinerja pemasaran, dan meningkatkan
pemahaman tentang proses pemasaran.
6.
Fungsi
Organisasi Pemasaran Selama ini, bagian pemasaran masih bergabung menjadi satu
divisi dengan bagian penjualan, sehingga penggabungan dua departemen ini dapat menyebabkan terjadinya Moral Hazard
yaitu kehilangan barang dan manipulasi data penjualan.
Daftar
Pustaka
Arrens
dan Loebbecke. 1996. Auditing ( Pendeketan Terpadu ). Buku 1, Edisi Indonesia.
Salemba Empat. Jakarta.
Bayangkara,
IBK. 2008. Audit Manajemen : Prosedur dan Implementasi. Salemba Empat. Jakarta.
Boynton, Wiliam C,
Raymon N. Johnson and Walter G. Kell. 2003. Modern Auditing. Jakarta: Erlangga
Effendi, Rustam. 1996.
Marketing Management. IKIP, Malang.
IBK.Bayangkara. 2010.
Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi. Jakarta: Salemba Empat
Indriantoro,
Nur, Bambang & Supomo.1999. Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan
Manajemen.BPFP.Yogyakarta.
Kottler
, Philip. 1995. Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa oleh : Ancella A, Hermawan.
Salemba Empat. Jakarta.
Kottler,
Philip. 1997. Manajemen Pemasaran. : Analisis, Perencanaan, Implementasi, Dan
Kontrol. Edisi Kesembilan. Terjemahan : Hendra Teguh dan Rony A. Rusly.
Prehallindo. Jakarta.
Kottler, Philip H.
2002. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium. Jakarta: PT. Prehallindo.
Moeleong,
J. Lexy. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya
Mulyadi dan Kanaka Purwadiredja. 1998. Auditing. Edisi kelima. Salemba Empat.
Jakarta
OnyFinata
AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI DASAR UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI PEMASARAN (STUDI KASUS PADA CV. CAHAYA HARAPAN MALANG)
Siagian, Sondang P.
1997. Audit Manajemen, cetakan kedua. Bumi Aksara. Jakarta.
Siagian, Sondang P.
2001. Audit Manajemen. Bumi Aksara. Jakarta.
Tunggal,
Amin Widjaja. 1992. Manajemen Audit, Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Tunggal, Amin Widjaja. 1992. Audit Pemasaran( Marketing Audit ). Rineka Cipta.
Jakarta. Tunggal, Amin Widjaja. 2000.
Audit Manajemen Kontemporer. Edisi Revisi. Havarindo. Jakarta. Wilson, Michael T. 1992. Manajemen Pemasaran.
PT Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar