Sabtu, 16 Januari 2016

PAPER



AUDIT MANAJEMEN FUNGSI PEMASARAN  PADA CV. CAHAYA HARAPAN MALANG




 
Disusun Oleh:
Fina Setya Pramurti
B200120348






PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
A.    PENDAHULUAN
Perusahaan yang mampu bertahan dalam menghadapi segala permasalahan yang ada dan mampu menang dalam persaingan bisnis adalah perusahaan yang mampu berhasil mencapai tujuannya sangat dipengaruhi oleh kemmpuan perusahaan dalam memasarkan produknya setiap peluang yang ada dalam memenuhi kebutuhan pelanggan memasarkan produknya, oleh karena itu fungsi pemasaran bias dikatakan sebagai ujung tombak dari keberhasilan suatu perusahaan (Oni Finata).

Dalam menjalankan fungsi pemasaran perusahaan menggunakan bauran pemasaran (marketing mix), konsep-konsep serta pendekatan yang terarah pada pelayanan kepuasan konsumen. Konsep-konsep tersebut dikenal dengan konsep pemasaran. Selain penerapan konsep dan pendekatan pemasran, diterapkan juga standar produksi dalam menghasilkan produk agar funsi produksi sejalan dengan rencana fungsi pemasaran, sehingga terjadi efisiensi dan efektivitas dalam operasi demi tercapainya kinerja optimal. Standar produk ini diterapkan berdasarkan keinginan atau kebutuhan kelompok konsumen mana yang akan dipenuhi atau dilayani. Jika terjadi ketidak tepatan standar produksi, maka dapat mengakibatkan produk tersebut tidak dapat terjual sesuai dengan yang diharapkan atau nantinya dapat mengakibatkan kesulitan dalam memasarkannya. Funsi pemasaran (marketing) harus dilaksanakan secara efisien, ekonomis dan efektif untuk mencapai suatu kondisi perusahaan yang sehat karena fungsi ini biasanya mengerahkan sumber daya dalam jumlah yang besar dan merupakan fungsi yang menentukan volume penjualan perusahaan, sehingga apabila terjadi penyimpangan akan mengakibatkan kerugian yang cukup material dan mempengaruhi tingkat penjualan (Oni Finata). Menurut Tunggal (1992.22), suatu progam yang efisien dalam design adalah suatu program dimana strategi dan rencana pemasaran dapat memberikan kesempatan untuk tingkat performa yang tinggi, sedangkan suatu progam pemasran yang efisien dalam implementasi adalah program pemasaran yang dilaksanakan sedemikian rupa sehingga dapat mencapai suatu proporsi yang tinggi dari potensinya dengan biaya yang dapat diterima. Efisiensi design dan efisiensi implementasi dari suatu program pemasran perusahaan dapat diukur melalui suatu audit pemasaran (marketing audit).

Audit pemasaran (marketing audit) merupakan bagian dari pengendalian internal yang mengaudit operasional perusahaan. Hal yang penting dalam pelaksanaan audit adalah menemukan masalah dan meyakinkan ketaatan terhadap peraturan atau standar-standar yang berlaku di perusahaan sehingga diharapkan perusahaan dapat mengontrol fungsi yang dimaksud secara maksimal, dalam hal ini fungsi pemasaran. Hasil dari audit ini digunakan oleh manajemen puncak sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan. Fungsi utama audit pemasaran adalah untuk menguji dan menilai tujuan dan kebijakan pemasaran yang akan mengarahkan perusahaan, sehingga merupakan alat bagi manajer pemasaran untuk dapat mendeteksi dan mengungkapkan permasalahan yang dihadapi (Ony Finata).

Penulis memilih lokasi penelitian di CV. Cahaya Harapan, karena tertarim dengan perkembangan yang cukup pesat dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang bergerak dibidang konveksi ini, berbekal peralatan, modal, dan kemampuan yang terbatas pada awal berdiri. Pemilik perusahaan berjuang agar dapat berkembang seperti perusahaan-perusahaan lainnya yang sudah memiliki infrastruktur yang baik dan memadai. Hal ini dapat kita lihat dari kinerja perusahaan yang lambat laun mulai mengalami perubahan baik dari segi peralatan juga produk yang dihasilkan. Dimana perusahaan yang dulunya memprodukis beberapa potongan pakaian saja, sekarang sudah ratusan hingga ribuan potong yang diproduksi. Penulis memilih untuk meneliti perusahaan karena tertarik untuk mengetahui bagaimana fungsi pemasaran yang ada di industri konveksi ini. Karena selama ini penulis lebih sering meneui penelitian pada fungsi pemasaran pada perusahaan(Ony Finata).

B.     LANDASAN TEORI

Menurut Alejandro R. Gorospe / Lindberg / Cohn (Tunggal, 2002) Auditbmanajemen adalah suatu teknik yang secara teratur dan sistematis digunakan untuk menilai efektivitas unit atau pekerjaan dibandingkan dengan standar-standar perusahaan dan indutry dengan menggunakan petugas yang bukan ahli dalam lingkung objek yang dianalisis, untuk meyakinkan manajemen bahwa tujuannha dilaksanakan dan keadaan yang memerlukan perbaikan ditemukan.

1.      Konsep Dasar Audit Manajemen
Pengertian Audit Manajemen:
Menurut Publikasi Institute Of Internal Auditors (IIA) dalam Tunggal (1992:4), Operasional Auditing adalah suatu proses yang sistematis dari penilaian efektivitas, efisiensi, dan ekonomisasi operasisuatu organisasi yang dibwah pengendalian manajemen dan melaporkan pada orang yang tepat hasil dari penilaian beserta rekomendasi untuk perbaikan.

Menurut Peter A. Phyr (Nugroho Widjijanto, 1985), Audit Manajemen adalah suatu tinjauan dan penilaian efisiensi dan efektivitas dengan disertai tanggung jawab untuk menghapuskan dan memberi informasi kepada manajemen mengenai maalah operasi, meskipun tujuan utama sebenarnya adalah membantu manajemen untuk memecahkan berbagai masalah dan merekomendasikan berbagai tindakan yang diperlukan.

Dari berbagai definisi yang telah dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa audit manajemen merupakan aktivitas penilaian yang sostematis dengan tujuan untuk menilai efisiensi dan efektivitaas objek yang diperiksa dalam mengatasi permasalahan-permasalahan operasional yang ada di perusahaan dan rekomendasi perbaikan guna penyempurnaan kinerja manajemen agar dapat meningkatkan prestasi dimasa mendatang.

2.      Tujuan Audit Manajemen
Tujuan audit manajemen menurut laporan komisi khusus pemeriksaam operasional dan manajemen yang diterbitkan oleh American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) adalah sebagai berikut:
a.       Untuk menilai kegiatan (prestasi, performance).
b.      Untuk mengidentifikasi berbagai kesempatan untuk perbaikan.
c.       Mengembangkan rekomendasi bagi perbaikan atau tindakan lebih lanjut. Menurut Kanaka Puradirejadan Mulyadi (1998), tujuan audit manajemen dapat dibagi menjadi tiga hal, yaitu:
i.                    Mengevaluasi kinerja.
ii.                  Mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan.
iii.                Membuat rekomendasi untuk perbaikn atau tindakan lebih lanjut.

3.      Tahapan Audit Manajemen
Dalam melakukan audit atas fungsi pemasaran, terdapat tahap-tahap yang harus dilakukan (IBK. Bayangkara, 2011) antara lain:
a.       Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi latar belakang terhadap objek yang diaudit. Di samping itu, pada audit ini juga dilakukan penelaahan terhadap berbagai peraturan, ketentuan, dan kebijakan berkaitan dengan aktivitas yang diaudit, serta menganalisis berbagai informasi yang telah diperoleh untuk mengidentifikasi hal-hal yang potensial mengandung kelemahan pada perusahaan yang diaudit. Dari informasi latar belakang ini, auditor dapat menentukan tujuan audit sementara. Dalam tahap audit ini auditor dapat menentukan tujuan audit sementara.
b.      Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen pada tahap ini auditor melakukan review dan pengujian terhadap pengendalian manajemen objek audit, dengan tujuan untuk menilai efektivitas pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Dari hasil pengujian ini, auditor dapat lebih memahami pengendalian yng berlaku pada objek audit sehingga dengan lebih mudah dapat diketahui potensi-potensi terjadinya kelemahan pada berbagai aktivitas yang dilakukan. Jika dihubungkan dengan tujuan audit sementara yang telah dibuat pada audit pendahuluan, hasil pengujian pengendalian manajemen ini dapat mendukung tujuan audit sementara tersebut menjadi tujuan audit yang sesungguhnya, atau mungkin ada beberapa tujuan audit sementara yang gugur, karena tidak cukup (sulit memperoleh) bukti-bukti untuk mendukung tujuan tersebut.
c.       Pemeriksaan terinci pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup dan kompeten untuk mendukung tujuan audit yang telah ditentukan. Pada tahap ini juga dilakukan pengembangan temuan untuk mencari keterkaitan antara satu temuan dengan temuan yang lain dalam menguji permasalahan yang berkaitan dengan tujuan audit. Temuan yang cukup, relevan, dan kompeten dalam tahap ini disajikan dalam satu kertas kerja audit (KKA) untuk mendukung kesimpulan audit yang dibuat dan rekomendasi yang diberikan.
d.      Pelaporan Tahapan ini bertujuan untuk mengkomunikasikan hal audit termasuk rekomendasi yang diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Hal ini pentimg untuk meyakinkan pihak manajemen (objek audit) tentang keabsahan hasil audit dan mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melakukan perbaiakan terhadap berbagai kelemahan yang ditemukan. Laporan disajikan dalam bentuk komprehensif (menyajikan temuan-temuan penting hasil audit untuk mendukung kesimpulan audit dn rekomendasi). Rekomendasi harus disajikan dalam bahasa yang operasional dan mudah dimengerti serta menarik untuk ditindak lanjuti.

4.      Audit Manajemen Fungsi Pemasaran
a.       Pengertian Audit Manajemen Fungsi Pemasaran
Audit manajemen fungsi pemasaran meruoakan suatu penilaian yang sifatnya sistematis dan menyeluruh serta dilakukan secara berkala mengenai semua segi pemasaran dengan maksud untuk memperoleh gambaran yang akurat tentang berbagai permasalahan yang harus dipecahkan dan peluang yang dapat diperoleh untuk peningkatan kinerja bidang pemasaran tersebut. Fungsi utama dari audit pemasaran atas fungsi pemasaran adalah untuk menguji dan menilai tujuan dari kebijaksanaan pemasaran, serta penelaahan dan peluang-peluang yang bias didapatkan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

b.      Ruang Lingkup Audit Manajemen Fungsi Pemasaran
Ruang lingkup audit manajemen meliputi seluruh aspek kegiatan manajemen. Ruang lingkup ini dapat berupa seluruh kegiatan atau dapat juga hanya mencakup bagian tertentu dari program/aktivitas yang dilakukan. Periode audit juga bervariasi, bisa untuk jangka waktu satu minggu, beberapa bulan, satu tahun bahkan untuk beberapa tahun, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Menurut Tull dan Kahle (Tunggal, 1992:23) suatu audit pemasaran terdiri dari suatu pengkajian yang independen, objektif, yang menyeluruh tentang lingkungan pemasaran dan keadaan, yaitu program pemasaran secara keseluruhan dilaksanakan dalam hubungannya organisasi, tujuan, strategi, perencanaan, dan sistem pendukung keputusan, program area fungsional, produktivitas, dan pemasaran secara keseluruhan untuk tujuan menentukan bagaimana baiknya program pemasaran dilaksanakan dan bagaimana program pemasaran dapat diperbaiki.




C.    GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

CV. Cahaya Harapan merupakan perusahaan yabg bergerak dalam industri konveksi dan didirikan pada tanggal 19 Desember 1992 di Jalan Raya Bandulan Barat no. 50 Malang-Jatim. Telepon (0341) 336020, e-mail: cahayaharapan_online@yahoo.co.id oleh Bapak Faisal Wahyudi, Bapak Hari Pramono, Bapak Bambang Dwi Purnomo, Bapak Endro Sutopo dan Ibu Fr. Kiswari. Perusahaan ini menjadi badan usaha yang berbentuk CV (Commanditaire Vennontschap) dan disahkan oleh Departemen Perdagangan dibawah pimpinan Bapak Hari Pramono. Berdirinya perusahaan konveksi CV. Cahaya Harapan dilatar belakangi oleh kenyataan bahwa Indonesia adalah negara tropis yang mempunyai suhu rata-rata yang cukup panas setiap tahunnya, sehingga kebutuhan akan busana kasual dan elegan yang memungkinkan pemakainya bergerak dengan leluasa beraktivitas diprediksi semakin meningkat. Salah satu pilihan diantara sekian banyak model pakaian yang memiliki kriteria diatas adalah jaket dan T-shirt atau kaos oblong. Modelnya yang sederhana memungkinkan pekainya bergerak dengan leluasa, selain itu karakter bahan yang mudah meresap keringat akan sangat cocok dikenakan ketika pemakainnya sedang beraktivitas ekstra. Kenyataan lain yang mendukung berdirinya perusahaan adalah tersedianya tenaga kerja ahli dibidang konveksi yang cukup memadai di daerah Malang dan sekitarnya. Berbekal keyakinan akan potensi internal berupa modal dan pengalaman berkecimpung di dunis konveksi akhirnya para pendiri perusahaan ini sepakat untuk mendirikan perusahaan koveksi yang kemudian diberi nama “Cahaya Harapan” (Ony Finata).

1.      Produk Perusahaan

CV. Cahaya Harapan dalam melaksanakan kegiatan sehari-harinya sesuai dengan bidang perusahaan manufaktur adalah menghasilkan produk secara masal. Kegiatan utama CV. Cahaya Harapan adalah memproduksi pakaian jadi, seperti membuat jaket, celana, dan kemeja.

a.       Tipe-tipe Produk yang ditawarkan NO URAIAN HARGA/UNIT 1 Baju Kemeja Rp 50.000
b.      Celana Panjang (Bahan Jeans) Rp 75.000 3 Celana Panjang Standar (Bahan Kain) Rp 65.000 4 Celana Pendek Rp 75.000 5 Polo Shirt Rp 50.000 6 Jaket Rp 90.000 7 T-Shirt Rp 40.000 Sumber: CV. CAHAYA HARAPAN.
c.       Proses Produksi
Pengerjaan konveksi pesanan pada CV. Cahaya Harapan dilakukan setiap hari kerja. Jam kerja yang berlaku mulai pukul 08.00-17.00WIB. pekerjaan dilakukan dengan perintah kerja yang telah dibuat dengan di bantu mesin-mesin yang dikerjakan oleh karyawn tersebut. Alur proses produksi konveksi pesanan yaitu :
a.       Bahan kain tahap awal ini,  konsumen memilih sendiri kain yang akan dipakai untuk pemesanannya. Jika sudah ditentukan, maka produsen akan mencari stok kain sesuai dengan yang diperlukan oleh konsumen.
b.      Pemotongan dan desain tahap kedua disini yaitu pemotongan, sebelum dilakukan tahap pemotongan, terlebih dahulu penjahit membuat pola dari desain pakaian tersebut. Sebelum pola dilepas dari bahan, garis-garis dan tanda-tanda pada pola dijiplak ke atas kain dengan bahan rader, karbin jahit, dan kapur jahit.
c.       Penjahitan setelah kain digunting, potongan kain disambung dengan memakai jarum tangan atau mesin jahit. Dalam menjahit dikenal sejumlah teknik jahitan.
d.      Pencucian tahap ini dilakukan agar membersihkan kain-kain yang telah selesai dijahit.
e.       Pemasangan kancing dan aksesoris.
f.       Pengepakan merupakan tahap akhir.
D.    KESIMPULAN
Sebagai akhir dari pelaksanaan penelitian ini. Penulis membuat kesimpulan berdasarkan hasil audit operasional fungsi pemasran yang yang telah dilaksanakan. Hasil yang dapat disimpulkan oleh penulis adalah pengelolaan fungsi pemasaran yang dilaksanakan oleh CV. Cahaya Harapan telah berjalan kurang efektif.
Dari lima fungsi pemasaran yang telah diaudit, hasil audit menunjukkan bahwa funsi-fungsi tersebut masih memiliki beberapa kekurangan sebagai berikut :
1.      Ekonomi
Dalam CV. Cahaya harapan bahan baku yang tersedia terbatas karena cv cahaya harapan memproduksi pada saat terdapat pesanan.
2.      Teknologi
Pemasaran produk hanya terbatas pada kota malang saja belum keluar daerah.
3.      Penentuan harga kurang bervariasi sehingga membuat konsumen kebanyaken cenderung memilih harga yang lebih murah.
4.      Fungsi strategi pemasaran tidak tepat waktu dan cenderung masih menggunakan perencanaan yang sebelumnya, mengakibatkan rencana pemasaranjadi tidak efektif karena keadaan di lapangan bisa berubah tiap waktu. 
5.      Fungsi Sistem Riset pemasaran yang tidak dilakukan secara periodik mengakibatkan informasi yang tidak akurat, sehingga perusahaan tidak mengetahui adanya pesaing baru. Serta pengambilan keputusan yang kurang cepat dalam mengevaluasi tindakan-tindakan pemasaran, memantau kinerja pemasaran, dan meningkatkan pemahaman tentang proses pemasaran.
6.      Fungsi Organisasi Pemasaran Selama ini, bagian pemasaran masih bergabung menjadi satu divisi dengan bagian penjualan, sehingga penggabungan dua departemen ini  dapat menyebabkan terjadinya Moral Hazard yaitu kehilangan barang dan manipulasi data penjualan.


Daftar Pustaka
Arrens dan Loebbecke. 1996. Auditing ( Pendeketan Terpadu ). Buku 1, Edisi Indonesia. Salemba Empat. Jakarta.
Bayangkara, IBK. 2008. Audit Manajemen : Prosedur dan Implementasi. Salemba Empat. Jakarta.
Boynton, Wiliam C, Raymon N. Johnson and Walter G. Kell. 2003. Modern Auditing. Jakarta: Erlangga
Effendi, Rustam. 1996. Marketing Management. IKIP, Malang. 
IBK.Bayangkara. 2010. Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi. Jakarta: Salemba Empat
Indriantoro, Nur, Bambang & Supomo.1999. Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen.BPFP.Yogyakarta.
Kottler , Philip. 1995. Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa oleh : Ancella A, Hermawan. Salemba Empat. Jakarta.   
Kottler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran. : Analisis, Perencanaan, Implementasi, Dan Kontrol. Edisi Kesembilan. Terjemahan : Hendra Teguh dan Rony A. Rusly. Prehallindo. Jakarta.  
Kottler, Philip H. 2002. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium. Jakarta: PT. Prehallindo. 
Moeleong, J. Lexy. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya Mulyadi dan Kanaka Purwadiredja. 1998. Auditing. Edisi kelima. Salemba Empat. Jakarta
OnyFinata AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI DASAR UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI PEMASARAN  (STUDI KASUS PADA CV. CAHAYA HARAPAN MALANG)
Siagian, Sondang P. 1997. Audit Manajemen, cetakan kedua. Bumi Aksara. Jakarta.
Siagian, Sondang P. 2001. Audit Manajemen. Bumi Aksara. Jakarta. 
Tunggal, Amin Widjaja. 1992. Manajemen Audit, Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Rineka Cipta Tunggal, Amin Widjaja. 1992. Audit Pemasaran( Marketing Audit ). Rineka Cipta. Jakarta.  Tunggal, Amin Widjaja. 2000. Audit Manajemen Kontemporer. Edisi Revisi. Havarindo. Jakarta.  Wilson, Michael T. 1992. Manajemen Pemasaran. PT Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar