AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ULTRA SEJAHTERA Tbk
Disusun Oleh:
Muchtar Muhamad Adnan
B 200 120 426
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN
AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
Latar
Belakang Masalah
Persaingan
global memberikan tekanan pada seluruh perusahaan untuk menjadikan lebih unggul
dari pada perusahaan pesaingnya. Ekonomi global saat ini menjadikan persaingan
semakin ketat dan berat pada setiap elemen seperti kualitas produk, inovasi,
pelayanan dan lain-lain. Kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dapat digunakan oleh manajemen dalam memacu perkembangan perusahaan, sehingga
dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas yang akan berhasil dalam
persaingan global.
Pada
dasarnya tujuan sebuah organisasi adalah untuk meraih keuntungan. Kegiatan
manajemen umumnya berupa usaha untuk mencapai tujuan organisasi dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada. Sumber daya ini antara lain meliputi
manusia, uang, mesin, informasi dan lain-lain. Oleh karena itu, dalam
menjalankan aktivitas bisnisnya, perusahaan harus membuat perencanaan yang
tepat dalam mengalokasisumber daya yang dimiliki dalam mendukung operasional
perusahaan. Salah satu sumber daya yang penting dan membutuhkan perhatian lebih
dalam mendukung 2 operasional perusahaan adalah sumber daya manusia.
Bayangkara
( 2008: 59-60 ) menyebutkan bahwa mengingat begitu pentingnya peran fungsi
sumber daya manusia terhadap keberhasilan perusahaan, maka perlu dilakukan
penilaian untuk memastikan apakah fungsi sumber daya manusia ini telah mampu
memberikan kontribusi terbaiknya kepada perusahaan yang meliputi:
1. Terpenuhinya
SDM yang memenuhi kualifikasi perusahaan.
2. Proses
SDM telah berjalan dengan baik, wajar, dan objektif.
3. Pemberdayaan
SDM menjadi bagian utama dalam pengelolaan SDM.
4. Menjadikan
kepuasan kerja karyawan sebagian dari keberhasilan perusahaan.
5. Sederet
permasalahan lain yang berhubungan dengan SDM.
Audit
manajemen pada fungsi sumber daya manusia tidak kalah pentingnya dengan
berbagai jenis audit lainnya dalam organisasi. Audit ini dalam memberikan
sumbangan penting dalam pemeliharaan hubungan antara bagian SDM dengan manajer
teknikal maupun fungsional.
Menurut
Sondang Siagian ( 2013: 354 ) pentingnya melakukan audit sumber daya manusia
dapat dilihat dari beberapa sudut pandang, yaitu :
1. Untuk
kepentingan pemenuhan berbagai ketentuan perundang-undangan yang berlaku,
sehingga dapat menghasilkan informasi kegiatan organisasi yang berkaitan dengan
ketentuan dalam perundang-undangan tersebut.
2. Penerapan
sistem imbalan yang memperhatikan berbagai prinsip keadilan, prinsip
perbandingan, dan prinsip kewajaran.
3. Untuk
menjamin aktivitas karyawan sudah berjalan efektif, efisien, dan produksi.
Perusahaan
juga belum melaksanakan penilaian terhadap kepuasan kerja karyawan, sedangkan
menurut Bayangkara ( 2008: 104 ) bahwa kepuasan kerja merupakan gambaran
evaluasi seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak, puas atau tidak
dalam bekerja. Pengukuran kerja karyawan juga bermanfaat untuk memetakan
faktor-faktor yang menjadi penyebab ketidak puasan karyawan dalam melaksanakan
pekerjaannya.
Semakin
pentingnya peran manajemen sumber daya manusia di dalam organisasi telah
mendorong munculnya evaluasi terhadap pelaksanaan devisi tersebut. Bukan hal
yang tidak mungkin divisi sumber daya manusia melakukan penyimpangan dan
kesalahan dalam pelaksanaan aktivitasnya, ataupun ketidaksesuaian dalam
perumusan kebijakan yang disebabkan adanya perubahan lingkungan.
Dalam
menjalankan operasi perusahaan membutuhkan suatu sistem pemeriksaan pengawasan
dan pengendalian terhadap semua devisi yang ada diperusahaan tersebut, termasuk
divisi sumber daya manusia. Pemeriksaan atau audit manajemen sumber daya
manusia dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern ( SPI ) yang berkedudukan langsung
di bawah Direktur Utama.
Ada
beberapa fenomena yang menarik terjadi pada dunia kerja saat ini, dengan
semakin bertambahnya perusahaan di Indonesia menyebabkan perusahaan harus mampu
mempertahankan tenaga kerjanya yang profesional dan produktif agar tidak
tertarik untuk pindah keperusahaan lain.
Fenomena
lainnya yaitu penempatan karyawan yang tidak sesuai dengan latar belakang
pendidikannya. Hal ini akan meng hambat usaha peningkatan produktivitas, karena
kurangnya penguasaan karyawan akan bidang ilmu yang melatar belakangi
pekerjaannya.
Pembahasan
Pengertian
Audit
Menurut
Haryono Jusup ( 2001: 11 ) pengauditan adalah suatu sumber proses sistematis
untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang
tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara obyektif untuk menetukan
tingkat kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan
dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
ASOBAC
( A Statement of Basic Auditing Concepts ) dalam Abdul Halim ( 2003: 1 )
mengidentifikasikan auditing sebagai suatu proses sistematik untuk menghimpun
dan mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai asersi-asersi tentang
berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian
antara asersi-asersitersebut dengan kriteria yang telah ditentukan dan
menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan.
Berdasarkan
pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa audit adalah suatu proses
sistematis yang dilakukan seseorang yang kompeten dan independen untuk
mendapatkan, mengumpulkan, dan mengevaluasi secara obyektif mengenai
pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi untuk dapat
menentukan dan melaporkan kesesuaian pernyataan tersebut dengan kriteria yang
telah ditetapkan, kemudian menyampaikan pendapatnya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
Jenis
Audit menurut Mulyadi ( 2002: 30 )
umumnya dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Audit
laporan keuangan adalah audit terhadap laporan keuangan yang dilakukan oleh
auditor independen untuk menilai tingkat kewajaran dari laporan keuangan yang
dimiliki oleh kliennya tersebut. Auditor menilai tingkat kewajaran dari laporan
keuangan ini berdasarkan prinsip akuntansi berterima umum kemudian melaporkan
hasil audit tersebut dalam bentuk laporan audit.
2. Audit
kepatuhan adalah audit yang dilakukan dengan menilai kesesuaian antara
peraturan atau kebijakan pada suatu organisasi dengan keadaaan sebenarnya.
Hasil dari audit kepatuhan umumnya dilaporkan kepada pihak yang berwenang
membuat kriteria. Audit kepatuhan banyak dijumpai pada sektor pemerintahan.
3. Audit
operasional merupakan audit mengenai kegiatan organisai atau bagian yang ada di
dalamnya dan hubungannya dengan tujuan tertentu. Menilai apakah kegiatan
organisasi sudah sesuai dengan standar, prosedur, dan ketentuan-ketentuan yang
telah ditetapkan.
Pengauditan
Audit Manajemen
Menurut
Haryono Jusup ( 2001: 16 ) audit manajemen adalah pengkajian atas setiap bagian
dari prosedur dan metode yang diterapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk
mengevaluasi efisiensi dan efektivitas.
Menuerut
Sondang Siagian ( 2013: 353) audit manajemen adalah suatu pelaksanaan fungsi
pengawasan yang dilaksanakan untuk menjamin bahwa kegiatan-kegiatan tersebut
terselenggara berdasarkan berbagai prinsip seperti efisiensi, efektivitas,
koordinasi, dan lain sebagiannya.
Berdasarkan
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa audit manajemen merupakan
pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektivitas atas obyek yang diperiksa
dalam perusahaan yang memberikan informasi operasi perusahaan dengan memberikan
rekomendasi kepada manajemen atau pihak yang memiliki wewenang untuk melakukan
perbaikan.
Menurut
Guy, et all ( 2003: 421 ) audit manajemen dirancang untuk memenuhi beberapa
tujuan berikut :
1. Menilai
kinerja. Penilaian kinerja dilakukan dengan membandingkan kegiatan organisasi
dengan bertujuan seperti kebijakan, standar, dan sasaran organisasi yang telah
ditetapkan manajemen atau pihak yang menugaskan serta dengan criteria penilaian
lain yang sesuai.
2. Mengidentifikasi
peluang perbaikan. Auditor dapat mengidentifikasi peluang perbaikan tertentu
guna peningkatan efektivitas, efisiensi dan ekonomi.
3. Mengembangkan
rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut. Rekomendasi yang
diberikan yang diberikan auditor dapat berkembang secara beragam selama
pelaksanaan audit operasional.
Berdasarkan
pendapat dari para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan audit
manajemen adalah mengevaluasi kegiatan, aktivitas dan program yang diidentifikasi
masih memerluhkan perbaikan atau peningkatan dalam hal efektivitas, efisiensi,
dan ekonomi.
Ruang
Lingkup
Ruang
lingkup audit manajemen meliputi seluruh aspek kegiatan manajemen. Ruang
lingkup ini dapat seluruh kegiatan atau dapat juga hanya mencakup bagian tertentu
dari program atau aktivitas yang dilakukan. Sedangkan yang menjadi sasaran
dalam audit manajemen adalah kegiatan, aktivitas, program, dan bidang-bidang
dalam perusahaanyang diketahui atau diidentifikasi masih memerluhkan perbaikan
atau peningkatan, baik dari segi ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas.
Audit
Manajemen Atas Fungsi Sumber Daya Manusia
Menurut
Bayangkara ( 2008: 60 ) audit sumber daya manusia merupakan penilaian dan
analisis yang komprehensif terhadap program-program sumber daya manusia.
Berdasarkan pengertian ini dapat disimpulkan bahwa audit sumber daya manusia
merupakan suatu proses analisis terhadap fungsi sumber daya manusia untuk
menilai efektivitas guna membenahi aktivitas-aktivitas pada fungsi tersebut.
Manfaat
Audit Sumber Daya Manusia
1. Mengidentifikasi
kontribusi dari departemen SDM terhadap organisasi.
2. Meningkatkan
citra profesional departemen SDm.
3. Mendorong
tanggung jawab dan profesionalisme yang lebih tinggi karyawan departemen SDM.
4. Memperjelas
tugas-tugas dan tanggung jawab departemen SDM.
5. Mendorong
terjadinya keragaman kebijakan dan praktik-praktik SDM.
6. Menemukan
masalah-masalah kritis dalam bidang SDM.
7. Memastikan
ketaatan terhadap hukuman dan peraturan dalam praktik SDM.
8. Menurunkan
biaya SDM melalui prosedur SDM yang lebih efektif.
9. Meningkatkan
keinginan untuk berubah dalam departemen SDM.
10. Memberikan
evaluasi yang cermat terhadap sistem informasi SDM.
Review
dan Pengujian Pengendalian Manajemen atas Program-program SDM
Sistem
pengendalian manajemen yang dimiliki perusahaan menjadi pedoman yang digunakan
oleh para manajer dan supervisior dalam mengendalikan proses yang berjalan agar
tidak keluar dari ketentuanyang telah ditetapkan. Beberapa hal yang berhubungan
dengan sistem pengendalian manajemen yang harus diperhatikan oleh auditor dalam
audit SDM anatara lain:
1. Tujuan
dari program atau aktivitas SDM harus dinyatakan dengan jelas dan tegas.
2. Kualitas
dan kuantitas dari SDM yang melaksanakan program atau aktivitas kualifikasi
dari SDM yang terlibat menjadi sasaran dari program atau aktivitas SDM yang
dilaksanakan.
3. Anggaran
program.
4. Pedoman
atau metode kerja, persyaratan kualifikasi.
5. Spesifikasi
dan deskripsi pekerjaan.
6. Standar
atau ukuran kinerja program.
Konsep
Dasar Efektivitas
Konsep
dasar efektivitas pada aktivitas fungsi SDM menurut Bayangkara ( 2008: 14 )
dapat dipahami sebagai tingkat keberhasilan atau pencapaian suatu perusahaan
untuk mencapai tujuan program dan kegiatan yang telah ditetapkan, pemanfaatan
hasil program yang telah dilaksanakan dan pengaruhnya terhadap pencapaian
tujuan perusahaan. Oleh karena itu, dalam menilai efektivitas lebih ditekankan
mengenai seharusnya perusahaan mengelola sumber daya manusia yang telah
dimiliknya sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan.
Tujuan
Manejemen Sumber Daya Manusia
Sebagaimana
telah disinggung pada uraian-uraian terdahulu, bahwa pengelolaan SDM penting
untuk dilakukan pada suatu organisasi atau perusahaan. Hal ini mengingatkan
urgensinya yang diperluhkan pada suatu organisasi atau perusahaan. Tanpa adanya
pengelolaan SDM mustahil akan terbentuk suatu kinerja yang baik dari para
personil dan sesuatu hal yang mustahil akan dapat mencapai tujuan secara
efektif dan efisien. Berkenaan dengan masalah tujuan pengelolaan SDM, Hasibuan
( 2003: 70 ) mengemukakan bahwa tujuan dari pengembangan SDM diantaranya
meliputi :
1. Meningkatkan
produktivitas kerja.
2. Meningkatkan
efisiensi.
3. Mengurangi
kerusakan
4. Mengurangi
tingkat kecelakaan karyawan.
5. Meningkatkan
pelayanan yang lebih baik.
6. Moral
karyawan lebih baik.
7. Kesempatan
untuk meningkatkan karier karyawan semakin besar.
8. Technical
skill, human skill, dan mengenai skill semakin baik.
9. Kepemimpinan
serang manajer akan semakin baik.
10. Balas
jasa meningkat karena prestasi kerja semakin besar.
11. Akan
memberikan manfaat yang lebih baik bagi masyarakat konsumen karena mereka akan
memperoleh barang atau jasa pelayanan yang lebih bermutu.
Menurut
data tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan manajemen sumber daya manusia
adalah untuk membentuk kompetensi personil agar memiliki sikap , penetahuan,
dan ketrampilan sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh lembaga, baik
untuk kepentingan lembaga maupun kepentingan personil.
Fungsi
Sumber Daya Manusia
Pengertian
Sumber Daya Manusia
Menurut
Hadari Namawi ( 2005: 40 ) menyatakan terdapat tiga pengertian sumber daya
manusia yaitu :
1. Sumber
daya manusia adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu organisasi disebut
juga dengan personil, tenaga kerja, pekerja, atau karyawan.
2. Sumber
daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam
mewujudkan eksistensinya.
3. Sumber
daya manusia adalah potensi yang merupakan aset dan berfungsi sebagai modal (
non material atau non finansial ) didalam organisasi bisnis yang dapat
mewujudkan menjadi potensi nyata ( real ) secara fisik dan non fisik dalam
mewujudkan eksistensi organisasi.
Fungsi
Manajemen Sumber Daya Manusia
Fungsi
manajemen sumber daya manusia meliputi :
1. Perencanaan
sumber daya manusia.
2. Rekrutmen.
3. Seleksi
dan penempatan karyawan.
4. Pelatian
dan pengembangan karyawan.
5. Perencananaan
dan pengembangan karier.
6. Penilaian
kinerja.
7. Kebijakan
kompensasi dan balas jasa,
8. Kebijakan
kesehatan dan keselamatan kerja.
9. Pemutusan
hubungan kerja ( PHK ).
Berdasarkan
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia adalah manusia
yang bekerja di suatu organisasi sebagai penggerak dan mewujudkan eksistensi
tersebut.
Kesimpulan
Audit
manajemen merupakan suatu proses sistematik terhadap kegiatan operasi, termasuk
kebijakan dan prosedur yang telah ditentukan oleh perusahaan untuk mendapatkan
dan mengevaluasi bukti secara obyektif serta untuk mengetahui apakah operasi
tersebut sudah dilaksanakan secara efisien, efektif, dan ekonomis.
Ruang
lingkup audit manajemen meliputi seluruh aspek kegiatan manajemen. Ruang
lingkup ini dapat berupa seluruh kegiatan atau dapat juga bervariasi, bisa
jangka waku satu minggu, beberapa bulan, satu tahun, bahkan untuk beberapa
tahunsesuai dengan tujuan yang diinginkan atau dicapai.
Daftar
Pustaka
Abdul
Halim. ( 2003 ). Auditing I. Yogyakarta: AMP YKPN.
AI.
Harjono Jusup. ( 2001 ). Auditing I. Buku I. Yogyakarta: STIE YKPN.
Anwar
Prabu. ( 2009 ). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Rosda.
Bambang
Wahyudi. ( 2002 ). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Sulita.
Bayangkara.
IBK. ( 2008 ). Audit Manajemen Produser dan Implementasi. Jakarta: Salemba
Empat.
Hasibuan
Malayu SP. ( 2003 ). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Guy,
et all ( 2003 ). Auditing. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Mulyadi.
( 2002 ). Auditing. Buku I. Jakarta: Salemba Empat.
Sondang
P. Siagian. ( 2004 ). Audit Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Willy
Susilo ( 2002 ). Audit Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Binamega.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar