Rabu, 13 Januari 2016

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ULTRA SEJAHTERA Tbk ( Muchtar Muhamad Adnan / B200120426 )



AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ULTRA SEJAHTERA Tbk




  



   


Disusun Oleh:
Muchtar Muhamad Adnan
B 200 120 426


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016



Latar Belakang Masalah
Persaingan global memberikan tekanan pada seluruh perusahaan untuk menjadikan lebih unggul dari pada perusahaan pesaingnya. Ekonomi global saat ini menjadikan persaingan semakin ketat dan berat pada setiap elemen seperti kualitas produk, inovasi, pelayanan dan lain-lain. Kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat digunakan oleh manajemen dalam memacu perkembangan perusahaan, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas yang akan berhasil dalam persaingan global.
Pada dasarnya tujuan sebuah organisasi adalah untuk meraih keuntungan. Kegiatan manajemen umumnya berupa usaha untuk mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Sumber daya ini antara lain meliputi manusia, uang, mesin, informasi dan lain-lain. Oleh karena itu, dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, perusahaan harus membuat perencanaan yang tepat dalam mengalokasisumber daya yang dimiliki dalam mendukung operasional perusahaan. Salah satu sumber daya yang penting dan membutuhkan perhatian lebih dalam mendukung 2 operasional perusahaan adalah sumber daya manusia.
Bayangkara ( 2008: 59-60 ) menyebutkan bahwa mengingat begitu pentingnya peran fungsi sumber daya manusia terhadap keberhasilan perusahaan, maka perlu dilakukan penilaian untuk memastikan apakah fungsi sumber daya manusia ini telah mampu memberikan kontribusi terbaiknya kepada perusahaan yang meliputi:
1.      Terpenuhinya SDM yang memenuhi kualifikasi perusahaan.
2.      Proses SDM telah berjalan dengan baik, wajar, dan objektif.
3.      Pemberdayaan SDM menjadi bagian utama dalam pengelolaan SDM.
4.      Menjadikan kepuasan kerja karyawan sebagian dari keberhasilan perusahaan.
5.      Sederet permasalahan lain yang berhubungan dengan SDM.
Audit manajemen pada fungsi sumber daya manusia tidak kalah pentingnya dengan berbagai jenis audit lainnya dalam organisasi. Audit ini dalam memberikan sumbangan penting dalam pemeliharaan hubungan antara bagian SDM dengan manajer teknikal maupun fungsional.


Menurut Sondang Siagian ( 2013: 354 ) pentingnya melakukan audit sumber daya manusia dapat dilihat dari beberapa sudut pandang, yaitu :
1.      Untuk kepentingan pemenuhan berbagai ketentuan perundang-undangan yang berlaku, sehingga dapat menghasilkan informasi kegiatan organisasi yang berkaitan dengan ketentuan dalam perundang-undangan tersebut.
2.      Penerapan sistem imbalan yang memperhatikan berbagai prinsip keadilan, prinsip perbandingan, dan prinsip kewajaran.
3.      Untuk menjamin aktivitas karyawan sudah berjalan efektif, efisien, dan produksi.
Perusahaan juga belum melaksanakan penilaian terhadap kepuasan kerja karyawan, sedangkan menurut Bayangkara ( 2008: 104 ) bahwa kepuasan kerja merupakan gambaran evaluasi seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak, puas atau tidak dalam bekerja. Pengukuran kerja karyawan juga bermanfaat untuk memetakan faktor-faktor yang menjadi penyebab ketidak puasan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya.
Semakin pentingnya peran manajemen sumber daya manusia di dalam organisasi telah mendorong munculnya evaluasi terhadap pelaksanaan devisi tersebut. Bukan hal yang tidak mungkin divisi sumber daya manusia melakukan penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan aktivitasnya, ataupun ketidaksesuaian dalam perumusan kebijakan yang disebabkan adanya perubahan lingkungan.
Dalam menjalankan operasi perusahaan membutuhkan suatu sistem pemeriksaan pengawasan dan pengendalian terhadap semua devisi yang ada diperusahaan tersebut, termasuk divisi sumber daya manusia. Pemeriksaan atau audit manajemen sumber daya manusia dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern ( SPI ) yang berkedudukan langsung di bawah Direktur Utama.
Ada beberapa fenomena yang menarik terjadi pada dunia kerja saat ini, dengan semakin bertambahnya perusahaan di Indonesia menyebabkan perusahaan harus mampu mempertahankan tenaga kerjanya yang profesional dan produktif agar tidak tertarik untuk pindah keperusahaan lain.
Fenomena lainnya yaitu penempatan karyawan yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Hal ini akan meng hambat usaha peningkatan produktivitas, karena kurangnya penguasaan karyawan akan bidang ilmu yang melatar belakangi pekerjaannya.

Pembahasan
Pengertian Audit
Menurut Haryono Jusup ( 2001: 11 ) pengauditan adalah suatu sumber proses sistematis untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara obyektif untuk menetukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
ASOBAC ( A Statement of Basic Auditing Concepts ) dalam Abdul Halim ( 2003: 1 ) mengidentifikasikan auditing sebagai suatu proses sistematik untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersitersebut dengan kriteria yang telah ditentukan dan menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan.
Berdasarkan pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa audit adalah suatu proses sistematis yang dilakukan seseorang yang kompeten dan independen untuk mendapatkan, mengumpulkan, dan mengevaluasi secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, kemudian menyampaikan pendapatnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Jenis Audit  menurut Mulyadi ( 2002: 30 ) umumnya dibagi menjadi tiga yaitu:
1.      Audit laporan keuangan adalah audit terhadap laporan keuangan yang dilakukan oleh auditor independen untuk menilai tingkat kewajaran dari laporan keuangan yang dimiliki oleh kliennya tersebut. Auditor menilai tingkat kewajaran dari laporan keuangan ini berdasarkan prinsip akuntansi berterima umum kemudian melaporkan hasil audit tersebut dalam bentuk laporan audit.
2.      Audit kepatuhan adalah audit yang dilakukan dengan menilai kesesuaian antara peraturan atau kebijakan pada suatu organisasi dengan keadaaan sebenarnya. Hasil dari audit kepatuhan umumnya dilaporkan kepada pihak yang berwenang membuat kriteria. Audit kepatuhan banyak dijumpai pada sektor pemerintahan.
3.      Audit operasional merupakan audit mengenai kegiatan organisai atau bagian yang ada di dalamnya dan hubungannya dengan tujuan tertentu. Menilai apakah kegiatan organisasi sudah sesuai dengan standar, prosedur, dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan.
Pengauditan Audit Manajemen
Menurut Haryono Jusup ( 2001: 16 ) audit manajemen adalah pengkajian atas setiap bagian dari prosedur dan metode yang diterapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas.
Menuerut Sondang Siagian ( 2013: 353) audit manajemen adalah suatu pelaksanaan fungsi pengawasan yang dilaksanakan untuk menjamin bahwa kegiatan-kegiatan tersebut terselenggara berdasarkan berbagai prinsip seperti efisiensi, efektivitas, koordinasi, dan lain sebagiannya.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa audit manajemen merupakan pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektivitas atas obyek yang diperiksa dalam perusahaan yang memberikan informasi operasi perusahaan dengan memberikan rekomendasi kepada manajemen atau pihak yang memiliki wewenang untuk melakukan perbaikan.
Menurut Guy, et all ( 2003: 421 ) audit manajemen dirancang untuk memenuhi beberapa tujuan berikut :
1.      Menilai kinerja. Penilaian kinerja dilakukan dengan membandingkan kegiatan organisasi dengan bertujuan seperti kebijakan, standar, dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan manajemen atau pihak yang menugaskan serta dengan criteria penilaian lain yang sesuai.
2.      Mengidentifikasi peluang perbaikan. Auditor dapat mengidentifikasi peluang perbaikan tertentu guna peningkatan efektivitas, efisiensi dan ekonomi.
3.      Mengembangkan rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut. Rekomendasi yang diberikan yang diberikan auditor dapat berkembang secara beragam selama pelaksanaan audit operasional.
Berdasarkan pendapat dari para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan audit manajemen adalah mengevaluasi kegiatan, aktivitas dan program yang diidentifikasi masih memerluhkan perbaikan atau peningkatan dalam hal efektivitas, efisiensi, dan ekonomi.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup audit manajemen meliputi seluruh aspek kegiatan manajemen. Ruang lingkup ini dapat seluruh kegiatan atau dapat juga hanya mencakup bagian tertentu dari program atau aktivitas yang dilakukan. Sedangkan yang menjadi sasaran dalam audit manajemen adalah kegiatan, aktivitas, program, dan bidang-bidang dalam perusahaanyang diketahui atau diidentifikasi masih memerluhkan perbaikan atau peningkatan, baik dari segi ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas.
Audit Manajemen Atas Fungsi Sumber Daya Manusia
Menurut Bayangkara ( 2008: 60 ) audit sumber daya manusia merupakan penilaian dan analisis yang komprehensif terhadap program-program sumber daya manusia. Berdasarkan pengertian ini dapat disimpulkan bahwa audit sumber daya manusia merupakan suatu proses analisis terhadap fungsi sumber daya manusia untuk menilai efektivitas guna membenahi aktivitas-aktivitas pada fungsi tersebut.
Manfaat Audit Sumber Daya Manusia
1.      Mengidentifikasi kontribusi dari departemen SDM terhadap organisasi.
2.      Meningkatkan citra profesional departemen SDm.
3.      Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme yang lebih tinggi karyawan departemen SDM.
4.      Memperjelas tugas-tugas dan tanggung jawab departemen SDM.
5.      Mendorong terjadinya keragaman kebijakan dan praktik-praktik SDM.
6.      Menemukan masalah-masalah kritis dalam bidang SDM.
7.      Memastikan ketaatan terhadap hukuman dan peraturan dalam praktik SDM.
8.      Menurunkan biaya SDM melalui prosedur SDM yang lebih efektif.
9.      Meningkatkan keinginan untuk berubah dalam departemen SDM.
10.  Memberikan evaluasi yang cermat terhadap sistem informasi SDM.

Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen atas Program-program SDM
Sistem pengendalian manajemen yang dimiliki perusahaan menjadi pedoman yang digunakan oleh para manajer dan supervisior dalam mengendalikan proses yang berjalan agar tidak keluar dari ketentuanyang telah ditetapkan. Beberapa hal yang berhubungan dengan sistem pengendalian manajemen yang harus diperhatikan oleh auditor dalam audit SDM anatara lain:
1.      Tujuan dari program atau aktivitas SDM harus dinyatakan dengan jelas dan tegas.
2.      Kualitas dan kuantitas dari SDM yang melaksanakan program atau aktivitas kualifikasi dari SDM yang terlibat menjadi sasaran dari program atau aktivitas SDM yang dilaksanakan.
3.      Anggaran program.
4.      Pedoman atau metode kerja, persyaratan kualifikasi.
5.      Spesifikasi dan deskripsi pekerjaan.
6.      Standar atau ukuran kinerja program.

Konsep Dasar Efektivitas
Konsep dasar efektivitas pada aktivitas fungsi SDM menurut Bayangkara ( 2008: 14 ) dapat dipahami sebagai tingkat keberhasilan atau pencapaian suatu perusahaan untuk mencapai tujuan program dan kegiatan yang telah ditetapkan, pemanfaatan hasil program yang telah dilaksanakan dan pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, dalam menilai efektivitas lebih ditekankan mengenai seharusnya perusahaan mengelola sumber daya manusia yang telah dimiliknya sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan.

Tujuan Manejemen Sumber Daya Manusia
Sebagaimana telah disinggung pada uraian-uraian terdahulu, bahwa pengelolaan SDM penting untuk dilakukan pada suatu organisasi atau perusahaan. Hal ini mengingatkan urgensinya yang diperluhkan pada suatu organisasi atau perusahaan. Tanpa adanya pengelolaan SDM mustahil akan terbentuk suatu kinerja yang baik dari para personil dan sesuatu hal yang mustahil akan dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Berkenaan dengan masalah tujuan pengelolaan SDM, Hasibuan ( 2003: 70 ) mengemukakan bahwa tujuan dari pengembangan SDM diantaranya meliputi :
1.      Meningkatkan produktivitas kerja.
2.      Meningkatkan efisiensi.
3.      Mengurangi kerusakan
4.      Mengurangi tingkat kecelakaan karyawan.
5.      Meningkatkan pelayanan yang lebih baik.
6.      Moral karyawan lebih baik.
7.      Kesempatan untuk meningkatkan karier karyawan semakin besar.
8.      Technical skill, human skill, dan mengenai skill semakin baik.
9.      Kepemimpinan serang manajer akan semakin baik.
10.  Balas jasa meningkat karena prestasi kerja semakin besar.
11.  Akan memberikan manfaat yang lebih baik bagi masyarakat konsumen karena mereka akan memperoleh barang atau jasa pelayanan yang lebih bermutu.
Menurut data tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan manajemen sumber daya manusia adalah untuk membentuk kompetensi personil agar memiliki sikap , penetahuan, dan ketrampilan sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh lembaga, baik untuk kepentingan lembaga maupun kepentingan personil.
Fungsi Sumber Daya Manusia
Pengertian Sumber Daya Manusia
Menurut Hadari Namawi ( 2005: 40 ) menyatakan terdapat tiga pengertian sumber daya manusia yaitu :
1.      Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu organisasi disebut juga dengan personil, tenaga kerja, pekerja, atau karyawan.
2.      Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.
3.      Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan aset dan berfungsi sebagai modal ( non material atau non finansial ) didalam organisasi bisnis yang dapat mewujudkan menjadi potensi nyata ( real ) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.
Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi :
1.      Perencanaan sumber daya manusia.
2.      Rekrutmen.
3.      Seleksi dan penempatan karyawan.
4.      Pelatian dan pengembangan karyawan.
5.      Perencananaan dan pengembangan karier.
6.      Penilaian kinerja.
7.      Kebijakan kompensasi dan balas jasa,
8.      Kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja.
9.      Pemutusan hubungan kerja ( PHK ).
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja di suatu organisasi sebagai penggerak dan mewujudkan eksistensi tersebut.
Kesimpulan
Audit manajemen merupakan suatu proses sistematik terhadap kegiatan operasi, termasuk kebijakan dan prosedur yang telah ditentukan oleh perusahaan untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti secara obyektif serta untuk mengetahui apakah operasi tersebut sudah dilaksanakan secara efisien, efektif, dan ekonomis.
Ruang lingkup audit manajemen meliputi seluruh aspek kegiatan manajemen. Ruang lingkup ini dapat berupa seluruh kegiatan atau dapat juga bervariasi, bisa jangka waku satu minggu, beberapa bulan, satu tahun, bahkan untuk beberapa tahunsesuai dengan tujuan yang diinginkan atau dicapai.

Daftar Pustaka
Abdul Halim. ( 2003 ). Auditing I. Yogyakarta: AMP YKPN.
AI. Harjono Jusup. ( 2001 ). Auditing I. Buku I. Yogyakarta: STIE YKPN.
Anwar Prabu. ( 2009 ). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Rosda.
Bambang Wahyudi. ( 2002 ). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Sulita.
Bayangkara. IBK. ( 2008 ). Audit Manajemen Produser dan Implementasi. Jakarta: Salemba Empat.
Hasibuan Malayu SP. ( 2003 ). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Guy, et all ( 2003 ). Auditing. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Mulyadi. ( 2002 ). Auditing. Buku I. Jakarta: Salemba Empat.
Sondang P. Siagian. ( 2004 ). Audit Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Willy Susilo ( 2002 ). Audit Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Binamega.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar